Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, November 9, 2019

Lamunan Pekan Biasa XXXII

Minggu, 10 November 2019

Lukas 20:27-38

20:27. Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
20:28 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
20:29 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak.
20:30 Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua,
20:31 dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak.
20:32 Akhirnya perempuan itupun mati.
20:33 Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
20:34 Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,
20:35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
20:36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
20:37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
20:38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, kaum agamawan dan berkepercayaan memiliki keyakinan adanya kehidupan lain sesudah selesainya kehidupan di dunia ini. Kalau kehidupan di dunia ini disebut hidup fana, kehidupan sesudahnya disebut kehidupan abadi.
  • Tampaknya, tak sedikit dari kaum agamawan dan berkepercayaan yang yakin bahwa kehidupan abadi adalah kelanjutan kehidupan di alam fana. Bahkan ada yang percaya adanya kebangkitan badan sehingga di dalam keabadian orang dapat melanjutkan kehidupan keluarga dan agamanya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kehidupan duniawi yang fana ikut menentukan kehidupan abadi seseorang, kesejatian kehidupan abadi adalah kepenuhan bersama Tuhan dan badannyapun adalah badan mulia. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yakin bahwa dalam keabadian, termasuk ketika ada kebangkitan badan, orang sudah mengalami kebahagiaan penuh sehingga segala kebahagiaan jasmaniah indrawi sudah menjadi peristiwa basi kala berada di dunia fana.
Ah, apa gunanya memikir hidup abadi kalau yang sekarangpun sudah banyak masalahnya.

0 comments:

Post a Comment