Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, November 16, 2019

Santo Dionisius Agung

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 5194 Diterbitkan: 18 Oktober 2014 Diperbaharui: 15 November 2019

  • Perayaan
    17 November
  •  
  • Lahir
    sekitar tahun 190
  •  
  • Kota asal
    Alexandria, Mesir
  •  
  • Wafat
    Tahun 265 - Oleh sebab alamiah
  •  
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation

Dionisius Agung atau Dionisius dari Alexandria adalah patriark Alexandria (Mesir) dan Paus gereja Koptik yang ke-14. Ia adalah murid dari Origenes, seorang Filsuf Kristen dan cendekiawan terhebat di abad ke-3. Karena kecerdasannya, Dionisius diangkat menjadi kepala sekolah Katekis di Alexandria, lalu dipilih menjadi Uskup Agung Alexandria.
Pada tahun 250 selama penganiayaan dari Kaisar Decius, Dionisius mencoba menyelamatkan diri dari kota, tapi ia tertangkap dan dipenjarakan. Dia kemudian berhasil diselamatkan oleh orang-orang Kristen dan bersembunyi di padang gurun Libya sampai tahun 251.
Ketika terjadi perpecahan di Roma antara Paus Cornelius dan anti-paus Novitian, Uskup Dionisius bersama Uskup Kartago, santo Siprianus dan para uskup di Afrika Utara menyatakan dukungan mereka kepada Paus Cornelius.
Dionisius kembali harus mengungsi lagi ke padang gurun di Mareotis saat Kaisar Valerian melancarkan penganiayaan bagi umat Kristiani di tahun 257. Ia baru bisa kembali ke Alexandria setelah Kaisar Valerian meninggal di tahun 260.
Dionysius adalah seorang uskup yang lemah lembut dan penuh kasih. Ia begitu murah hati sampai ia pernah dikecam karena memberikan pengampunan dan menerima kembali orang-orang Kristen yang telah murtad selama masa penganiayaan.

0 comments:

Post a Comment