Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, November 27, 2019

Santo Yakobus Intercisus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 2850 Diterbitkan: 10 Augustus 2013 Diperbaharui: 20 November 2019

  • Perayaan
    27 November
  •  
  • Lahir
    Hidup pada Abad ke-5
  •  
  • Kota asal
    Beth Laphat, Persia (Sekarang Iran)
  •  
  • Wafat
    Tahun 421. Martir | Tubuhnya dimutilasi secara bertahap dan perlahan-lahan menjadi 28 bagian. Penderitaannya berakhir setelah kepalanya dipenggal.
  •  
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation

Yakobus adalah seorang Persia yang hidup pada abad kelima. Raja Yezdigerd I amat sayang kepadanya. Ketika raja mulai melakukan penganiayaan terhadap umat Kristiani, Yakobus tidak punya keberanian untuk mengakui imannya. Ia takut akan kehilangan persahabatan dengan raja. Jadi ia meninggalkan imannya, atau setidak-tidaknya, berpura-pura meninggalkan imannya.
Isteri Yakobus dan ibunya amat kecewa. Ketika raja wafat, mereka menulis sepucuk surat yang tegas kepada Yakobus agar mengubah sikapnya. Surat itu berhasil menggugah hati Yakobus. Selama ini ia bersikap pengecut, tetapi di dalam hatinya, ia masih tetap seorang yang baik. Sekarang, Yakobus mulai menjauhi istana. Secara terus terang ia mempersalahkan dirinya karena telah meninggalkan imannya.
Raja yang baru memanggilnya, tetapi kali ini Yakobus tidak bersembunyi. “Aku seorang Kristen,” demikian katanya. Raja menuduh Yakobus sebagai orang yang tidak tahu berterimakasih atas semua penghargaan yang telah diberikan ayahnya, Raja Yezdigerd I, kepadanya. “Dan di manakah ayahmu sekarang?” jawab Yakobus dengan tenang. Raja yang murka mengancam akan menghukum mati Yakobus dengan kejam. Tetapi Yakobus menjawab, “Biarlah aku mati sebagai orang benar.”
Raja dan majelis kerajaan mengancamnya dengan hukuman siksa dan aniaya hingga tewas kepada Yakobus. Tetapi, kegentaran Yakobus telah lenyap. Katanya, “Kematian ini, yang tampaknya amat mengerikan, tidak ada artinya dibandingkan dengan kehidupan kekal yang akan kuperoleh...?” Kemudian ia berkata kepada para pelaksana hukuman, “Mulailah pekerjaanmu.” Sementara itu ia tetap menyatakan imannya bahwa suatu hari kelak tubuhnya akan bangkit dalam kemuliaan. St. Yakobus Intercisus wafat pada tahun 421.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

0 comments:

Post a Comment