Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, November 18, 2019

Lamunan Pekan Biasa XXXIII

Selasa, 19 November 2019

Lukas 19:1-10

19:1. Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, kaum agamawan biasa dimasukkan ke dalam golongan orang baik-baik. Mereka amat memperhatikan diri agar tetap berada dalam jalan yang membawa kedalam hidup baik, benar, dan mulia.
  • Tampaknya, kaum agamawan akan menjaga diri dalam memilih pergaulan. Dia akan menjauhi pergaulan dengan orang atau kelompok yang hidupnya menjadi batu sandungan masyarakat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun untuk menjauhkan diri dari perbuatan dosa, keagamaan sejati akan membawa orang tidak menghayati kebaikan hidup  untuk dirinya sendiri tetapi justru untuk memancarkannya di tengah kaum buruk dan sandungan masyarakat. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa kebaikan sejati justru terbukti kalau dapat membuat orang berada di tengah orang tidak baik dengan enak tanpa ikut tidak baik.
Ah, orang baik akan menjauhi orang buruk agar tak tertular keburukannya.

0 comments:

Post a Comment