Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, November 22, 2019

Santo Filemon

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 5580 Diterbitkan: 16 Augustus 2014 Diperbaharui: 17 November 2019

  • Perayaan
    22 November
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad pertama
  •  
  • Kota asal
    Kolose (Sekarang bernama Phrygia - Turki)
  •  
  • Wafat
    Martir - pada masa penganiayaan kaisar Nero
  •  
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation

Santo Filemon hidup pada abad pertama. Ia adalah sahabat dan rekan kerja Santo Paulus di kota Kolose (sekarang wilayah Turki). Ia seorang Kristen yang kaya raya di dalam jemaat Kolose. Rumahnya sering digunakan untuk merayakan Ekaristi Kudus. Karena itu besar kemungkinan Filemon adalah pemimpin jemaat (Uskup) kota Kolose yang pertama.
Ia mempunyai seorang budak, bernama Onesimus. Budaknya ini telah mencuri uangnya lalu melarikan diri ke kota Roma. Di Roma Onesimus bertemu dengan Santo Paulus yang saat itu dipenjarakan karena imannya. Rasul agung itu menerima Onesimus dengan kelembutan serta kasih sayang seorang ayah. Paulus membantu menyadarkan budak tersebut bahwa ia telah berbuat salah dengan mencuri. Lebih dari itu, ia membimbing Onesimus untuk percaya dan menerima iman Kristiani. Onesimus lalu bertobat dan memberikan dirinya untuk dibabtis.
Setelah Onesimus menjadi seorang Kristen, Paulus mengirimkannya kembali kepada Filemon. Tetapi, Paulus tidak mengirimnya seorang diri dan tak berdaya. Ia mempersenjatai Onesimus dengan sepucuk surat yang singkat tapi tegas. Surat itulah Surat Filemon yang diakui juga sebagai salah satu surat pastoral dalam Kitab Perjanjian Baru.
Paulus berharap agar suratnya dapat menyelesaikan semua masalah antara dua orang yang dibabtisnya dan dikasihinya itu.  Kepada Filemon, Paulus menulis :
......... Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagi pula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu - dia, yaitu buah hatiku --. (Fil 1:9-12)
Menurut hukum Romawi, budak yang melarikan diri harus dikembalikan kepada majikan mereka; orang menyimpan budak buronan akan dihukum denda. Paulus mengirim Onesimus kembali kepada Filemon dan meminta Filemon untuk menerima dia bukan lagi sebagai budak tapi sebagai seorang saudara yang terkasih.
…… Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.  (Fil 1:15-16)
Filemon menerima surat dan nasehat Paulus. Ia tidak menghukum Onesimus melainkan membebaskannya dan mengirimnya kembali kepada Paulus.  
Menurut tradisi,  Santo Filemon bersama isterinya, Santa Apphia, tewas menjadi martir pada masa penganiayaan kaisar Nero.

0 comments:

Post a Comment