Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 8, 2013

KIRIMAN MAJALAH UNIO KAS

Pada hari Jumat 5 April 2013 di kamar makan ada amplop besar dari UNIO KAS (persaudaraan para Rama Praja Keuskupan Agung Semarang) untuk Komunitas Rama Domus Pacis. Isinya adalah BERNIO (Berita UNIO). Ini adalah majalah berkala milik Rama Praja KAS. Orang dapat saja berpendapat bahwa hal itu biasa dan wajar saja bila para rama Domus Pacis mendapatkan kiriman dari lembaga Keuskupan. Akan tetapi bagi para rama Domus Pacis hal ini merupakan perubahan keadaan yang amat besar.

Ketika mulai tinggal menjadi menghuni tetap di Domus Pacis pada Juli 2010 Rama Bambang berusaha mendapatkan Katalog atau daftar rama, suster, bruder Keuskupan Agung Semarang beserta alamat tempat karyanya. Sesudah menelpon Sekretaris Keuskupan dan beberapa kali SMS barulah datang 2 eksemplar buku Katolog yang diinginkan. Ternyata dalam banyak hal para rama Domus Pacis tidak pernah mendapatkan berita-berita dan bahan-bahan yang biasa dikirim oleh lembaga-lembaga dan kumpulan kegiatan yang biasa diterima oleh para rama praja atau rama yang berkarya di Keuskupan Agung Semarang. Hal ini makin disadari oleh Rama Bambang ketika memasuki Masa Adven 2010. Domus Pacis tidak memiliki bahan yang biasa dikirim oleh Komisi Kateketik KAS untuk umat termasuk rama KAS. Rama Bambang meminta Rama Purwatma, Pr., yang pada waktu itu menjabat Ketua Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang (DKP KAS), agar kalau ada bahan-bahan dari Komisi-komisi KAS, para rama Domus Pacis ikut dikirimi. Rama Purwatma bilang sudah memberi tahu lewat rapat dan sidang DKP KAS. Namun hingga APP 2011 pun Rama Minarto, Pr., yang pada waktu itu tinggal sementara di Domus, memfotocopy bahan yang didapatnya dari luar Domus. Rasanya para rama yang berada di Domus Pacis sudah terputus hubungannya dari jamahan karya KAS. Hal ini diungkapkan oleh Rama Yadi yang paling lama menjadi penghuni Domus.

Akan tetapi kini keadaan sudah berubah. Para rama Domus Pacis selalu mendapatkan berbagai informasi dunia kehidupan karya para rama dan lembaga KAS lewat surat-surat, brosur-brosur serta bahan-bahan baik untuk para rama maupun untuk umat pada umumnya. Majalah-majalah seminari dan beberapa tarekat di KAS juga diterima. Bahkan pada hari Kamis Putih 2013 Domus Pacis juga mendapatkan kotak berisi tiga macam minyak untuk pelayanan Sakramen Pengurapan Orang Sakit dan Sakramen Baptis. Domus Pacis sungguh-sungguh menjadi bagian dari Keuskupan Agung Semarang. Barangkali hal ini tumbuh dan berkembang karena geliat para rama yang sekecil apa pun menunjukkan karyanya. Barangkali hal ini dimulai dengan berita-berita Domus lewat majalah elektronik Domus Voice yang sempat terbit 17 kali hingga bermetamorfose dalam webside www.domuspacispuren.blogspot.com. Barangkali hal ini menjadi subur karena relasi yang makin banyak antara para rama Domus dengan umat umum dan sementara rama yang ada di paroki-paroki lewat kunjungan-kunjungan. Bahkan karya PIKATU (Pendampingan Iman Kaum Tua) yang dirintis oleh para rama Domus tampaknya juga ikut mensosialisasikan bahwa di Puren depan gedung Gereja Pringwulung ada Komunitas Rama Domus Pacis.  *Rama Bambang


0 comments:

Post a Comment