Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, April 15, 2013

LUCU TAPI SERIUS

Ini adalah kejadian kemarin, Senin 15 April 2013. Ini menyangkut peristiwa meja makan. Dalam kesempatan makan bersama yang biasa menjadi pemimpin doa sebelum dan sesudah makan adalah Rama Yadi dan kalau beliau tidak ada kepemimpinan doa ada pada Rama Harto.

Kemarin pagi Rama Harto, Rama Tri Wahyono, dan Rama Bambang sudah siap di meja makan. Rama Yadi belum tampak. Biasanya kalau dua atau tiga rama sudah siap dan yang lain ditunggu beberapa saat belum datang, doa sebelum makan dilakukan. Dengan demikian makan segera dapat dimulai. Rama yang datang kemudian akan berdoa pembuka sendiri. Tetapi doa penutup makan biasa dilakukan bersama-sama. Walaupun yang membuka doa makan adalah Rama Harto, kalau kemudian Rama Yadi menyusul, doa penutup tetap dipimpin Rama Yadi. Nah, karena Rama Yadi waktu itu belum datang, Rama Harto membuka doa. Di tengah-tengah doa pembuka makan Rama Yadi masuk dengan kursi rodanya. Ketika doa pembuka selesai, tanda salib selalu dibuat dan diucapkan "Konjuk ing asma Dalem Hyang Rama saha Hyang Putra tuwin yang Roh Suci. Amin" (Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin). Rama Yadi pun ikut membuat dan mengucapkan tanda salib. Akan tetapi kemudian Rama Yadi mengucapkan kata-kata "Gusti ..... lsp." (Tuhan ....... dst.). Lho? Ketika ikut membuat dan mengucapkan tanda salib Rama Yadi dikira oleh Rama Bambang sudah numpang doa pembuka ketika masuk ruang makan. Eeee, ternyata Rama Yadi tidak tahu kalau doa pembuka sudah terjadi. Beliau malah mengucapkan doa sebelum makan. Maka tanda salib penutup doa sebelum makan terjadi lagi sesudah doanya Rama Yadi. Maklumlah kalau Rama Yadi tidak tahu. Suara Rama Harto memang lemah tidak dapat keras. Sementara itu kekuatan pendengaran Rama Yadi sudah banyak turun. Di dalam hati Rama Bambang tertawa terbahak-bahak "Ha ha ha ha ...." Tetapi tertawanya ya hanya di dalam hati, karena Rama Harto dan Rama Tri Wahyono tidak bereaksi apa-apa selain terus menikmat makan dan berbicara seperti biasa di kamar makan. Ini gimana ya? Lucu tapi serius atau serius tapi lucu?

0 comments:

Post a Comment