Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, April 24, 2013

SUK MENEH AJA NGUTANGI

Makan bersama pagi ini, Kamis 25 April 2013, mempertemukan Rama Yadi, Rama Tri Wahyono, Rama Harto, Rama Agoeng, dan Rama Bambang. Kehadiran Rama Agoeng biasanya membuat banyak topik dapat menjadi bahan pembicaraan yang menyemarakkan makan bersama. Beberapa hal yang dibicarakan seperti kendaraan dan fasilitas perjalanan Rama Yadi ikut Paskahan di Wisma Uskup, rencana pertemuan Komunitas Domus 8 Mei 2013, motor ayah Rama Agoeng di bengkel binaan Karina KAS, kantor yayasan pendidikan yang dipimpin oleh Rama Deny.

Salah satu pembicaraan menyangkut salah satu ibu muda yang beberapa kali datang ke Domus. Ibu itu memiliki 2 anak yang pernah di bawa ke Domus. Biasanya dia hanya membawa 1 anak balita. Ibu itu sudah pernah ke Rama Agoeng bermaksud meminjam uang Rp. 10.000.000,00. Karena tidak berhasil, dia datang lagi untuk kali kedua. Pinjaman yang diinginkan turun menjadi Rp. 2.000.000,00. Tidak berhasil juga. Lewat beberapa kali SMS ibu itu marah pada Rama Agoeng. Dia juga bilang kalau ada tokoh agama yang tidak sesama Katolik malah membantu. Rama Agoeng berkata pada rama-rama semeja makan bahwa Rama Bambang pun pernah didatangi. "Dia datang ceritera macam-macam dan lalu mau pinjam uang Rp. 8.000.000,00. Tapi aku dengan tegas bilang 'Saya tidak mau memberi hutang. Datang aja ke pastor paroki minta rekomendasi cari bantuan ke APP.' Aku merasa dia itu orang yang sudah biasa berlaku seperti itu", Rama Bambang sedikit berceritera.

Rama Agoeng berbicara tentang ibu yang mau pinjam uang itu karena pada Senin 22 April 2013 melihatnya berbicara dengan Rama Tri Wahyono di ruang tamu Domus. Waktu itu si ibu membawa 2 anaknya. Dia agak terkejut karena melihat Rama Agoeng dan Rama Bambang lewat. Itu terjadi di pagi hari sekitar jam 09.00. "Sorene piyambake ugi ke Rama Harto lan ndherek misa Domus" (Sore harinya dia juga ke Rama Harto bahkan ikut misa di Domus) Rama Bambang berkata. "Rama Harto ditembungi (diminta pinjaman)?" tanya Rama Agoeng pada Rama Harto. Rama Harto menjawab "Mboten (Tidak)." Ibu itu memang tidak sempat berbicara berdua dengan Rama Harto karena ada tamu lain. "Nek Rama Tri?" Rama Agoeng mengalihkan pertanyaan ke Rama Tri Wahyono. Rama Bambang menyahut "Dia mau pinjam Rp. 3.000.000,00." "Dinehi ora?" (Dikasih tidak?) Rama Agoeng menyelidik. "Takutangi telung yuta?" (Takpinjami tiga juta) kata Rama Tri. Rama Agoeng berkata "Ra sah ngenteni disaur" (Jangan nunggu dilunasi). Yang jelas uang yang diberikan oleh Rama Tri adalah dana kesehatan pemberian seorang donator. "Suk meneh aja ngutangi. Nek pengin mbantu, sokong wae saeklasmu" (Besuk lagi jangan kasih hutang. Kalau mau bantu, bantu saja seikhlasmu) kata Rama Bambang.

0 comments:

Post a Comment