Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, April 23, 2013

SERBA-SERBI MAKAN PAGI

Pagi ini, Rabu 24 April 2013, makan pagi bersama di Domus Pacis hanya dimulai oleh Rama Harto dan Rama Bambang. Rama Harto bertanya "Kunjungan sing paling cedhak njing napa?" (Kapan kunjungan umat di Domus yang paling dekat?) Pertanyaan seperti ini kerap muncul dari Rama Harto. Rama Bambang menjawab "Njing Minggu, saking Persekutuan Doa Karismatik Kotabaru" (Besuk Minggu dari Persekutuan Doa Karismatik Kotabaru). Ketika makan sudah selesai, sambil bersama melihat TV, Rama Harto mengetengahkan pembicaraan tentang gagasan Komunitas Rama Domus Pacis akan mengadakan Gathering Day untuk para rama tua (mungkin juga dengan bruder) yang ada di Keuskupan Agung Semarang. Rama Harto bertanya besuk bagaimana acaranya. Rama Bambang berkata "Suk kudu ngangge fokus" (Besok harus ada fokusnya). Ketika Rama Harto meneruskan bertanya tentang maka Rama Bambang menjawab "Sebaiknya ada surve."

Ketika Rama Bambang menjawab Rama Harto, Rama Tri Wahyono masuk kamar makan. Beliau bertanya "Surve apa?" (Surve tentang apa?). Kemudian, sambil makan, Rama Tri Wahyono ikut terlibat omongan tentang gagasan temu rama (dan bruder?) tua di Domus yang rencananya akan dilaksanakan pada 16 September 2013. Tiba-tiba Rama Yadi datang dan juga langsung meminum susu kedelai dan menyantap makan pagi.

"Wau dalu tidak Klaten teng kampung pundi?" (Tadi malam ke Klaten kampung mana?) tanya Rama Bambang pada Rama Yadi. "Teng Sangkal Putung" jawab Rama Yadi. "Oooooo, tumut studi Unio, ta? Tentang politik nggih?" (Ooooo, ikut studi rama-rama praja, ta? Tentang politik, ya?" Rama Yadi kemudian berceritera bahwa yang mengisi adalah tokoh-tokoh bahkan ada anggota DPR segala. Sesudah selesai makan, Rama Yadi memimpin doa penutup makan. Sesudah itu semua masih berhenti sejenak menyelesaikan melihat acara TV. Rama Yadi keluar ruang makan akan kembali ke kamarnya. Rama Bambang menyusul. Tetapi Rama Bambang masih sempat melihat Rama Tri membuat tanda salib akan menutup makan. Rama Bambang berseru "Lho, kok sembahyang meneh?" Rama Tri berkata dengan suara yang sudah terkesan alot tersendat "Lali, jeeee" (Aku lupaaaa).


0 comments:

Post a Comment