Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, June 17, 2015

Sabda Hidup



Kamis, 18 Juni 2015
Hari biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
2Kor. 11: 1-11; Mzm. 111:1-2,3-4,7-8; Mat 6:7-15. BcO Hak. 7:1-8,16-22a

Matius 6:7-15:
7 Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. 8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. 9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) 14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. 15 Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.

Renungan:
Ketika membaca salah satu kalimat dalam doa bapa kami ini "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" pikiran saya terlayang pada kelestarian ciptaan. Saya membayangkan kalau semua orang mampu mengatakan dan melakukan itu, bumi ini sangat mecukupi kebutuhan manusia. Semua orang hanya mengharapkan rejeki yang secukupnya untuk hari ini. Doa Yesus sungguh mendidik kita untuk menjadi pribadi yang "samadya", tidak rakus.
Doa ini sering kita lambungkan dalam aneka kesempatan. Kita sangat hafal dengan doa ini. Ia akan mengucur begitu saja dari mulut kita. Semoga doa ini juga sungguh hidup dan menghidupi seluruh perilaku kita. Kita pun berani mengatakan cukup atas rahmat rejeki yang Tuhan berikan. Kita tidak tergoda untuk menumpuk rejeki, apalagi dengan merampas hak orang lain. Rejeki yang secukupnya untuk hari ini akan menjaga kelangsungan hidup manusia dan kelestarian ciptaan.

Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Dengarkan kata-kata ini, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" dan resapkanlah.

Refleksi:
Apa artinya bagimu, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya?"

Doa:
Bapa berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Amin.

Perutusan:
Aku berani mengatakan cukup atas rejeki Tuhan hari ini.

0 comments:

Post a Comment