Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, June 21, 2015

Sabda Hidup



Senin, 22 Juni 2015
St. Paulinus dr Nola, St. Yohanes Fisher dan St. Thomas More, St. Julie Billiart
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Kej. 12:1-9; Mzm. 33:12-13,18-19,20,22; Mat. 7:1-5. BcO Hak. 16:4-6,16-31

Matius 7:1-5:
1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. 3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

Renungan:
Banyak orang mengatakan bahwa kalau satu jarimu menunjuk orang, empat jarimu yang lain menunjuk dirimu sendiri. Yesus mengatakan, "Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu" (Mat 7:2).
Dua pernyataan ini memberikan alarm kepada kita untuk hati-hati menilai orang lain, bahkan untuk tidak menghakimi orang lain. Penghakiman pada mereka akan diukurkan kepada kita sendiri bahkan penunjuknya lebih banyak.
Marilah kita, sebelum menunjuk dan menghakimi orang lain kita menilai diri kita sendiri. Kita memperbaiki keberadaan kita terlebih dahulu. Perbaikan pada diri sendiri pada saatnya akan bergema kepada orang lain.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu sedang ingin menghakimi seseorang. Pada saat akan mulai, lihatlah dirimu sendiri. Sejauh mana penghakiman yang akan anda sampaikan telah kulakukan sendiri.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu menahan diri menghakimi sesamamu.

Doa:
Bapa semoga aku lebih mudah berinstrospeksi diri daripada menghakimi sesama. Amin.

Perutusan:
Aku tidak akan gampang menghakimi orang lain. -nasp-

0 comments:

Post a Comment