Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, June 3, 2015

Sabda Hidup



Kamis, 04 Juni2015
Yakobus dr Viterbo
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Tob. 6:10-11; 7:1,6,8-13; 8:1,5-9a; Mzm. 128:1-2,3,4-5; Mrk. 12:28b-34. BcO Yak. 4:1-12

Markus 12:28b-34:
28Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"29Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.30Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.31Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."32Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.33Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."34Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Renungan:
Salah satu keutamaan dalam hidup adalah keberanian mengakui kebenaran orang lain, bahkan yang dianggap sebagai lawan yang layak dijatuhkan. Hal ini tidaklah mudah. Terhadap lawan kita sering lebih mudah menilai mereka buruk. Segala sesuatu dari lawan adalah buruk, walau sebenarnya dalam hati kecil kita kita mengakui itu adalah hal baik. Maka mengakui kebenaran orang lain, juga lawan, adalah suatu keutamaan. Keutamaan itu membuahkan rahmat dalam hidupnya.
Ahli Taurat mengakui kebenaran dari Yesus, "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan"(Mrk 12:32-33). Pengakuan ini menghadirkan rahmat dalam dirinya, "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" (Mrk 12:34).

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil 12:28b-34. Bandingkan pengakuan ahli Taurat itu dengan pengalaman hidupmu.

Refleksi:
Tulislah kebenaran-kebenaran yang pernah kaudapatkan dari orang-orang yang memusuhimu.

Doa:
Tuhan aku ingin jujur mengakui kebenaran-kebenaran yang ada di sekitarku, juga yang muncul dari lawan-lawanku. Amin.

Perutusan:
Aku akan jujur mengakui kebenaran sebagai kebenaran. -nasp-

0 comments:

Post a Comment