Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, June 20, 2015

Sabda Hidup



Minggu, 21 Juni 2015
Hari Minggu Biasa XII
warna liturgi Hijau
Bacaan
Ayb. 38:1.8-11; Mzm. 107:23-24,25-26,28-29,30-31; 2Kor. 5:14-17; Mrk. 4:35-40. BcO Hak. 13:1-25

Markus 4:35-40:
35 Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." 36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. 37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. 38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" 39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"

Renungan:
Setiap kali naik pesawat terbang dan terkena turbelensi aku sering bertanya-tanya: kuat tidak badan pesawat ini? Apakah goncangan-goncangan yang terjadi tidak memungkinkan badan pesawat patah? Setelah itu aku cuma berpikir: pasti pembuat pesawat sudah memikirkannya, dan pesawat ini tidak akan patah. Setelah itu aku pun tidur.
Para murid mengalami kekhawatiran kala angin taufan menyerang kapal mereka. Mereka resah dan gelisah sampai membangunkan Yesus yang sedang tidur. Yesus pun menghardik angin tersebut dan mempertanyakan kepercayaan para murid, "Mengapa kamu tidak percaya?" (Mrk 4:40).
Kepercayaan membuat hati kita tenang walau ada badai dan turbelensi. Ketika kita percaya situasi berat kayak apapun akan mampu kita lalui dan kita kuat menghadapinya. Mari kita bangun kepercayaan kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu berada dalam suatu penerbangan. Tiba-tiba pesawatmu mengalami goncangan yang hebat dan lama.

Refleksi:
Apa yang anda lakukan ketika berada dalam gocangan dan badai?

Doa:
Tuhan semoga aku mempunyai iman kepercayaan sehingga aku mampu melalui situasi-situasi berat dan tidak nyaman. Amin.

Perutusan:
Aku percaya mampu melewati kondisi-kondisi berat dan badai dalam hidupku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment