Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, February 19, 2019

Domus Akan Penuh


Biasanya sesudah makan malam, kalau tidak keluar melayani misa ujub, Rm. Bambang sudah mematikan TV dan cepat terlelap. Tetapi malam itu, Selasa 19 Februari 2019, dia masih asyik menikmati sinetron. Tiba-tiba pada sekitar jam 20.00 terdengar ketukan pintu kamarnya. "Nggih, sekedhap" (Ya, sebentar) seru Rm. Bambang sambil membenahi kain sarung dan pindah ke kursi roda. Ketika pintu dibuka, ternyata sosok Mgr. Rubi tampak di depannya dan berkata "Niki ndherekaken Rama Purwatma" (Saya mengantar Rm. Purwatma). Kemudian muncul Rm. Purwatma yang baru saja beberapa bulan dirawat di RS Elisabet, Semarang, dan kini sudah pulang di Kentungan tetapi masih "maintenant". Selain mereka berdua ada pula Rm. Fajar, Minister Seminari Tinggi Kentungan. Omong-omong di kamar Rm. Bambang sungguh santai dan enak. Uskup bertanya tentang Domus Pacis Puren. Beliau tertawa karena melihat ada beras dan beberapa hal lain yang berasal dari pemberian umat untuk kepentingan Domus. Mgr. Rubi mengabarkan bahwa tanah di sekitar Wisma Petrus Kentungan, salah satu rumah para rama sepuh, sudah mulai dipatok-patok untuk persiapan pembangunan rumah tua.

Beberapa saat kemudian Mgr. Rubi kemudian berkata dengan nada rendah "Kangge para rama ingkang lenggah Wisma Petrus, saking pertimbangan keluarga, kados pundi yang pindah wonten ngriki?" (Untuk para rama yang tinggal di Wisma Petrus, atas pertimbangan dari keluarga, bagaimana kalau tinggal di Domus Pacis Puren?). "Punapa taksih wonten kamar tersedia?" (Apakah masih ada kamar tersedia) Mgr. Rubi meneruskan dengan pertanyaan yang dijawab oleh Rm. Bambang "Taksih tiga" (Masih ada tiga kamar kosong). Para tamu dan Rm. Bambang yang kemudian mengajak Mas Abas menuju kamar-kamar itu satu per satu. Dari pembicaraan, mulai dengan Maret 2019 Domus Pacis Puren akan bertambah penghuni 3 orang rama (Rm. Jayasewaya, Rm. Jonowasono, dan Rm. Wiyono) dan 2 orang pramurukti yang menyertainya. Tentu saja Rm. Bambang harus melakukan koordinasi dengan para relawan pemerhati masak, karena dari kesepakatan pembicaraan malam itu harus ada persediaan makan untuk 20 orang.

0 comments:

Post a Comment