Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, February 15, 2019

Percikan Nas Jumat, 15 Februari 2019

Klaudius de La Colombiere
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan: 
Kej. 3:1-8; Mzm. 32:1-2,5,6,7; Mrk. 7:31-37. BcO 1Kor. 5:1-13.

Nas Injil: 
31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. 32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. 33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. 34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah! 35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. 36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. 37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

Percikan Nas:
Seorang guru mempunyai aneka macam cara untuk menghadapi muridnya. Ada yang dengan cara tegas, kadang terasa keras. Ada juga yang lembut dan halus. Ada pula yang tampil berwibawa. Semua itu memang tergantung karakter gurunya atau juga pilihan yang dibuat untuk menghadapi siswa. Semua itu dilakukan agar siswa bisa semakin mampu mencapai tujuan yang ingin diraih.
Tuhan pun mempunyai aneka cara untuk menyembuhkan orang. Pada orang yang bisu tuli sebagaimana injil ini Ia pun mempunyai cara yang unik (Lih. Mrk 7:33-34). Tindakan-tindakan khas ini membuat mereka yang sakit jadi sembuh, yang melihat jadi terpesona. Yang bisu tuli pun mendengar dan bisa berbicara.
Mungkin masing-masing dari kita pun mempunyai cara-cara yang khas untuk menyikapi orang lain. Aneka cara itu baik-baik saja asal kita mempunyai tujuan yang baik. Dengan sikap dan cara kita, kita berharap bisa menghadirkan sesuatu yang semakin baik.

Doa:
Tuhan semoga aku menemukan cara yang tepat dalam bergaul. Semoga kehadiranku menunjukkan kehadiran-Mu dalam mengarahkan hidup yang semakin baik. Amin.

Cara khas
(goeng).

0 comments:

Post a Comment