Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, February 22, 2019

Percikan Nas Sabtu, 23 Februari 2019

Peringatan Wajib St. Polikarpus
warna liturgi Merah

Bacaan-bacaan: 
Ibr. 11:1-7; Mzm. 145:2-3,4-5,10-11; Mrk. 9:2-13; BcO 1Kor. 10:1-14.

Nas Injil: 
2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, 3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. 4 Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. 5 Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." 6 Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. 7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia." 8 Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. 9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. 10 Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." 11 Lalu mereka bertanya kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?" 12 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? 13 Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia."

Percikan Nas:
Pemilu semakin mendekat. Kurang dari dua bulan lagi. Ada banyak sekali calon yang menjadi kontestan di legislatif dan dua calon untuk eksekutif utama di negeri ini. Para calon pun gencar menawarkan janji atau pun perolehan mereka selama ini. Banyak di antara mereka adalah orang-orang yang pernah menjabat. Posisi legislatif dan eksekutif tampak menjadi ladang yang memikat orang untuk diraih dan ditinggali.
Setelah berdoa bersama tiga murid-Nya Yesus berubah rupa. Pakaian-Nya berkilau-kilau. Ia ditemani Musa dan Elia. Murid-murid pun terpesona. Petrus menyatakan ingin membangun tiga kemah. Ia ingin tinggal dalam suasana sempurna itu. Namun Yesus mengajak mereka turun gunung. Mereka harus bekerja, bukan menikmaiti kesempurnaan.
Sapa saja calon yang ada salah satu kriteria yang perlu kita jadikan acuan adalah apakah mereka mau bekerja untuk rakyat. Kita perlu waspada dengan mereka yang menawarkan janji, apalagi janji tidak masuk akal seperti bebas biaya STNK, SIM, telur dan listrik turun harga, tidak ada orang asing yang kerja di Indonesia. Janji-janji ini bisa membuai tapi akan membuat kecewa karena tidak akan terwujud. Kita butuh para pemimpin yang mau turun gunung menyatu dengan rakyat untuk bekerja menyejahterakan dan mencerdaskan bangsa. Kita tidak butuh pemimpin sempurna yang puas dengan kesempurnaannya.

Doa:
Tuhan berkatilah bangsa kami yang sebentar lagi akan melangsungkan pemilu. Semoga semuanya berjalan lancar dan baik. Berkatilah pula warga negara Indonesia supaya sungguh bisa memilih dengan hati jernih sehingga kami mendapatkan pemimpin yang mau bekerja untuk menyejahterakan dan mencerdaskan bangsa. Amin.

Pemimpin bekerja
(goeng).

0 comments:

Post a Comment