Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, February 17, 2019

Santo Flavianus

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits3244 Diterbitkan04 Jun 2014 Diperbaharui04 Jun 2014

  • Perayaan
    18 Februari
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-5
  • Wafat
    Tahun 449. Martir - Dianiaya dengan sangat mengerikan hingga ia tewas 3 hari kemudian.
  • Kanonisasi
    Tahun 451 - Saat Konsili Chalcedon

Santo Flavianus adalah Patriakh (Uskup Agung) Konstantinopel  pada tahun 446. Ia memimpin Gereja selama dua tahun yang sarat dengan masalah. Suatu ketika, Chrysapius, seorang pengawal kepercayaan Kaisar Theodosius mengajukan permohonan kepada Flavianus agar menyerahkan kepada kaisar sejumlah perhiasan dan intan berlian dari harta kekayaan Gereja. Flavianus terkejut mendengar permintaan yang aneh itu, dan dengan tegas menolak memenuhinya. Sebagai gantinya, ia mengirimkan satu bingkisan roti yang telah diberkati untuk menunjukkan kepada kaisar kedalaman cinta kasihnya kepada Yesus. Penolakan Flavianus ini menimbulkan pertentangan antara Flavianus dengan Chrysapius dan Kaisar sendiri.
Sementara perkara ini belum tuntas, Patriarkh Flavianus dihadapkan lagi pada bidaah yang diajarkan Eutyches, seorang pertapa. Eutyches menyangkal adanya kodrat Kristus, yang Ilahi sekaligus manusiawi. Flavianus bereaksi sangat keras terhadap ajaran bidaah ini. Ia segera mengundang satu sinode di Konstantinopel pada tahun 448 untuk mengekskomunikasikan Eutyches. Di Roma Sri Paus Santo Leo I (Leo Agung) mendukung Flavianus dengan mengirimkan sepucuk surat dogmatik yang berisi penjelasan tentang kodrat Kristus, yang sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, seperti ajaran yang diwariskan oleh para Rasul.
Pada tahun yang sama pula, Patriarkh Alexandria, Dioscorus, memimpin sebuah sinode tandingan untuk membela Eutyches dan menghukum Flavianus. Karena Flavianus dengan keras menentang sinode gelap itu, ia diserang dan disiksa dengan kejam, hingga ia meninggal karena luka-lukanya tiga hari kemudian.
Jenazahnya dimakamkan di Konstantinopel oleh Kaisar pengganti Theodosius. Sedangkan Chrysapius dihukum mati oleh kaisar baru itu karena ia sering menyalah-gunakan kuasanya untuk menindas gereja.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

0 comments:

Post a Comment