Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, February 15, 2019

Percikan Nas Sabtu, 16 Februari 2019

Simon dari Cascia
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan: 
Kej. 3:9-24; Mzm. 90:2,3-4, 5-6,12-13; Mrk. 8:1-10. BcO 1Kor. 6:1-11.

Nas Injil: 
1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: 2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. 3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh." 4 Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?" 5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh." 6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. 7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. 8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. 9 Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. 10 Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.

Percikan Nas:
Suatu kali ibuku cerita bahwa ia kehabisan uang. Padahal saat itu dia habis terima pensiun. Dari ngobrol itu terungkap bahwa uang pensiunnya untuk banyak hal, termasuk sebagian besar untuk membantu tetangga yang baru melahirkan keluar dari rumah sakit. Ia memberikan miliknya tanpa berpikir bagaimana untuk kebutuhannya. Kebetulan di dompet saya ada sedikit uang lalu kukasihkan padanya. Aku pun bilang: ya besok lagi mesti dihitung untuk kebutuhannya. Ia menjawab: ya kasihan kalau sampai ditahan di rumah sakit. Aku hanya terdiam dengar jawabannya.
Yesus tidak tega melihat orang yang telah mengikutinya berhari-hari dan belum makan. Jika mereka disuruh pulang tanpa makan bisa jadi ada yang pingsan karena rumahnya jauh. Ia pun ingin memberi mereka makan. Ia tidak mau membiarkan mereka mengalami kekurangan makan.
Sering kita menghadapi situasi seperti itu. Tidak tega melihat orang mengalami kesulitan. Kita pun tidak berpikir panjang merogoh kocek kita untuk membantunya. Ketika berbuat begitu ada saja pengalaman kemurahan Tuhan yang kita terima. Tuhan pun selalu menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan. Ia melimpahkan berkat kepada mereka yang murah hati.

Doa:
Tuhan hati-Mu sungguh menggerakkan hatiku untuk berbuat sebagaimana yang Engkau buat. Kami percaya Engkau akan selalu mencukupi kebutuhan kami. Cukupilah pula mereka yang kekurangan. Amin.

Mencukupi
(goeng).

0 comments:

Post a Comment