Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, February 10, 2019

Percikan Nas Minggu, 10 Februari 2019

Hari Minggu Biasa V
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan: 
Yes. 6:1-2a,3-8; Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5,7c-8; 1Kor. 15:1-11 (1Kor. 15:3-8,11); Luk. 5:1-11. BcO 1Kor. 1:1-17.

Nas Injil: 
1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. 2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." 5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." 6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. 7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. 8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." 9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." 11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

Percikan Nas:
Membaca Injil hari ini terbayang betapa lelahnya fisik Simon. Sepanjang malam ia berlayar mencari ikan tidak mendapatkan satu pun. Selagi membereskan perahu Tuhan meminjam perahunya untuk duduk mengajar. Mungkin ada keluhan di hati Simon. Walau begitu ia tetap melayani Tuhan. Suasana batin itu makin kusut kala siang itu Tuhan memintanya menaburkan jala. Telah semalam suntuk hampa ikan yang didapat kini siang hari Tuhan memintanya untuk menjala ikan. Karena Tuhan yang meminta ia pun mengabaikan rasa lelahnya. Ia taburkan jala dan ternyata ikan yang ditangkap sangat banyak.
Mungkin pada masa-masa tertentu ketika kita lelah kita mesti menjalani tanggungjawab yang telah kita sanggupi. Rasanya berat. Mending diam atau bersembunyi daripada harus mengerjakan. Rasa hati telah lelah dan tak berdaya. Belajar dari Simon, kita bisa mengabaikan rasa lelah kita dan bangkit bergerak. Kita lebih baik terlibat daripada hanya diam dan bersembunyi. Tanggungjawab mesti kita pikul walau mungkin lagi lelah. Sebagai murid Kristus kita jangan sampai dikuasai rasa lelah dan ingin menghindar. Bagi murid Kristus tanggungjawab mesti disikapi dengan semangat. Berkah bagi mereka yang sanggup mengabaikan rasa lelah dan mau bangkit seperti Simon.

Doa:
Tuhan semoga kami selalu siap sedia menjalani tanggungjawab yang telah kuiyakan. Semoga kami tidak dikuasai oleh emosi lelah. Dalam nama-Mu kami percaya rahmatmu menyertai dan berkat-Mu menyuburkan karya kami. Amin.

Sadar tanggungjawab

Sebelum hari berganti
(goeng).

0 comments:

Post a Comment