Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, February 7, 2019

Panitia Paroki Kelor


Tanggal 2 Februari 2019 adalah hari Sabtu sesudah hari Jumat Pertama. Sejak Juli 2018 untuk hari seperti itu Kapel Santo Barnabas, Domus Pacis Puren, menjadi tempat merayakan Misa Sabtu Imam untuk umat Paroki Pringwulung. Pada hari seperti ini Rm. Bambang pasti sudah harus mandi pada paling lambat jam 04.15 pagi karena harus memastikan persiapan peralatan misa. Dan sebelum itu dia tetap menjalani tugas bangun tidur untuk menulis dan menyebarkan renungan untuk FB, email, dan WA. Maka pada hari Sabtu Imam dia sudah berjaga pada sekitar jam 02.00.

Dengan latar belakang seperti itu Rm. Bambang biasa membaringkan diri di tempat tidurnya pada sekitar jam 09.00 untuk tidur menyegarkan badan. Tetapi pada hari itu, ketika masih setengah tidur pada sekitar jam 10.00, ada suara Mas Ardi, salah satu karyawan Domus, masuk kamarnya "Rama, wonten tamu saking Kelor" (Rama, ada tamu dari Kelor). Dengan mata setengah segan terbuka Rm. Bambang langsung menyiapkan diri duduk di kursi roda dan keluar dari kamarnya. Ternyata ada 5 orang dari Paroki Kelor, Gunung Kidul, dengan satu orang sopir yang datang membawa dua karung beras dan beberapa dos, yang ternyata berisi beberapa jenis makanan. Dua kantong plastik juga ada berisi gathot thiwul, makanan khas Wonosari. Rm. Bambang menerima mereka di kamarnya. Mereka datang atas nama Panitia Natal 2018 dan Paskah 2019 untuk bersilaturahmi ke rama-rama tua Domus Pacis Puren. Kemusian Rm. Bambang mengantar mereka ke masing-masing kamar dari Rm. Harto, Rm. Tri Wahyono, Rm. Yadi, Rm. Ria, dan Rm. Tri Hartono. Sekeluar dari kamar Rm. Ria mereka sempat berjumpa dengan Rm. Wito yang berasal dari salah satu wilayah Paroki Kelor. Oleh-oleh yang begitu banyak membuat masing-masing rama dan karyawan bisa mendapatkannya secara merata.

0 comments:

Post a Comment