Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 21, 2019

Lamunan Pekan Biasa II

Selasa, 22 Januari 2019

Markus 2:23-28

2:23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.
2:24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
2:25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
2:26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu--yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam--dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutn
2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, ada gambaran bahwa orang akan sungguh baik kalau beragama. Beragama akan menjadi bagian dari keluhuranhidup sehingga ketika masih kecil ada harapan dari orang tua dengan kata-kata “semoga jadi ada baik: taat pada orang tua, taat pada negara, taat pada agama”.
  • Tampaknya, tidak sedikit orang yang memandang agama memang menjadi pilar untuk menyangga kehidupan manusia. Orang yang sungguh baik, benar, dan luhur akan melandaskan sepak terjangnya berlandaskan ajaran dan tatanan yang ada dalam agama.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki ajaran dan tatanan yang mempesona, agama belum sungguh hadir dalam kesejatiannya kalau tidak menempatkan manusia dan kemanusiaan sebagai yang utama. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menghayati hidup keagamaan sesuai dengan realita hidupnya.
Ah, agama itu berisi keabadian sehingga tidak boleh diutak-atik.

0 comments:

Post a Comment