Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, January 10, 2019

Percikan Nas Jumat, 11 Januari 2019

Hari biasa sesudah Penampakan Tuhan
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
1Yoh. 5:5-13; Mzm. 147:12-13,14-15,19-20; Luk. 5:12-16. BcO Yes. 65:13-25.

Nas Injil: 
12 Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 13 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 14 Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapapun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." 15 Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. 16 Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Percikan Nas:
Meminta sesuatu itu seni. Ada orang yang mempunyai kemampuan luar biasa sehingga apa pun yang dia minta pasti didapatkan. Pilihan kata dan kalimatnya selalu menggerakkan orang untuk memberi. Yang memberi pun merasa iklas dan tidak berkeberatan.
Orang yang penuh kusta dalam Injil hari ini pun mampu meminta dengan baik. Ia percaya bahwa Yesus mampu melakukan banyak hal, termasuk menyembuhkannya. Masalahnya hanya Yesus mau atau tidak. Maka ia pun mengatakan, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku” (Luk 5:12). Yesus yang tidak terdikte oleh permintaan itu pun mengatakan, “Aku mau, jadilah engkau tahir” (Luk 5:13).
Tampaknya ketika permintaan yang kita ajukan tidak nendikte orang pun dengan iklas hati mengabulkan permohonan kita. Sebaliknya kala kita terasa memaksa maka orang pun orang pun merasa tidak iklas kala memberi. Mari kita belajar pada si kusta dan temukan cara terbaik kita kala ingin meminta sesuatu.

Doa:
Tuhan kalau Engkau mau Engkau akan menyelamatkan kami. Kami percaya Engkau adalah penyelamat kami. Engkau pasti tidak menginginkan kami tersesat. Amin.

Seni meminta
(goeng).

0 comments:

Post a Comment