Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 21, 2019

Santo Anastasius dari Persia

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits3366 Diterbitkan11 Oktober 2014 Diperbaharui20 Januari 2017

  • Perayaan
    22 Januari
  • Lahir
    Hidup pada awal abad ke-7 (tanggal dan tahun lahir tidak diketahui)
  • Kota asal
    Persia (sekarang Iran)
  • Wafat
    Martir - Disiksa dan dipenggal pada tahun 628 di Persia (Iran)
    Relik diselamatkan Ke Palestina lalu di pindahkan ke Roma pada tahun 640
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Santo Anastasius adalah seorang Kristen dari Persia yang meninggal sebagai martir. Pada awalnya Anastasius adalah seorang tentara Persia bernama Magundat. Pada tahun 614 raja Persia, Chosroes Abhanwez menggempur kota suci Yerusalem. Magundat ikut serta dalam penyerbuan tersebut. Yerusalem jatuh ke tangan Persia, tapi prajurit muda Magundat jatuh hati dengan kehidupan dan perilaku orang-orang Kristen di Yerusalem. Hatinya terpana menyaksikan kerukunan dan semangat saling mencintai di antara mereka. Kalbunya terusik dan ingin ia menggabungkan diri dengan umat ini.
Ia kemudian keluar dari dinas ketentaraan, lalu minta dibaptis. Ia dibabtis oleh Patriark Yerusalem, Modestus, dan diberi nama Anastasius. Ia kemudian masuk ke sebuah biara di Palestina.
Cintanya akan Kristus tak pernah padam. Selang beberapa tahun kemudian, Anastasius diutus ke Caesarea untuk mengabarkan Injil kepada angkatan perang Persia. Tetapi ia ditangkap, didera dan dipaksa kerja berat. Beberapa kali ia dibujuk dan diancam agar menyangkal imannya. Namun Anastasius tetap teguh pada imannya. Tentara Persia semakin gusar, maka ia dikirim kembali ke Persia dengan tangan terbelenggu. Seorang perwira kembali mencoba membujuknya, bahkan dengan siksaan kejam. Namun imannya kokoh bagaikan padas.
Akhirnya bersama 70 orang martir Kristen lain, yang namanya tidak tertulis, Anastasius dicekik sampai mati di Bethsaloe, sebuah desa tepian sungai Eufrat Irak. Jenasahnya dikuburkan disana. Tetapi tak lama kemudian tulang-belulangnya dipindahkan ke Roma dan dimakamkan kembali dalam Gereja Santo Vinsensius dan Anastasius (Tre Fontane)

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja


 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment