Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, January 18, 2019

PEKAN DOA SEDUNIA UNTUK KESATUAN UMAT KRISTIANI 18-25 Januari 2019

Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayan
Keuskupan Agung Semarang

Sumber Bahan:
Dewan Kepausan untuk Kesatuan Umat Kristiani
Komisi Iman dan Hukum Dewan Gereja-Gereja Sedunia

SEMATA-MATA KEADILAN, ITULAH YANG HARUS KAU KEJAR (Bdk Ul 16:18-20)

Pengantar

Kita kembali memasuki Pekan Doa Sedunia untuk Kesatuan Umat Kristiani (PDS), 18-25 Januari 2019. Kita bersyukur, tema PDS 2019 dan gagasan dasar serta bahan-bahannya dipersiapkan oleh Umat Kristiani di Indonesia, buah kerjasama Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Tema PDS 2019 dikutip dan diolah dari Kitab Ulangan 16:18-20. Fokusnya adalah keadilan. “Semata-mata keadilan, itulah yang harus kau kejar”. Begitulah tema dan judul PDS 2019.

Bahan-bahan permenungan diolah dari konteks kehidupan masyarakat Indonesia yang ditandai oleh keberagaman agama. Indonesia dikenal sebagai Negara dengan umat beragama Islam terbesar di dunia, namun secara umum kita mengalami hidup bersama yang rukun dan damai. Memang, belakangan ini ada letupan-letupan intoleransi dan aksi kekerasan yang bernuansa agama, namun mayoritas suasana yang dihadirkan adalah hidup yang rukun, adil dan damai.

Seraya bersyukur atas keadaan yang baik itu, kita tetap berdoa dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar persatuan dan kesatuan antarumat beragama tetap terjaga. Persatuan dan kesatuan itu diharapkan berbuah dalam gerakan melawan ketidakadilan, korupsi, kekerasan, dan kebencian yang masih menandai kehidupan kita bersama. Gereja dipanggil untuk bersinergi di antara Gereja sendiri dan bersama umat beragama lain dalam mengejar dan mewujudkan keadilan, baik keadilan bagi sesama maupun bagi semesta.

Dalam konteks Keuskupan Agung Semarang, tema PDS 2019 selaras dengan tema pastoral 2019. Sepanjang tahun 2019, Gereja Keuskupan Agung Semarang mengajak kita semua untuk membingkai seluruh gerak pastoral kita dengan tema “Umat Allah KAS Mewujudkan Kesejahteraan Umum dalam Masyarakat Multikultural”. Kita hanya bisa mewujudkan kesejahteraan umum dalam masyarakat multikultural apabila mewujudkan keadilan dalam kehidupan bersama. Mewujudkan keadilan merupakan bagian utama dari mewujudkan kesejahteraan umum. Keadilan bagi di antara umat manusia maupun bagi keutuhan ciptaan dan kelestarian lingkungan hidup.

Dalam semuanya itu, kita juga diajak untuk menghayati Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang (RIKAS) 2016-20135 yakni mewujudkan peradaban kasih bagi masyarakat Indonesia yang sejahtera, bermartabat dan beriman, apa pun agama dan kepercayaan kita. Caranya bagaimana? Dalam lima pertama RIKAS, yakni melalui Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang (ARDAS) 2016-2020, kita diajak untuk menghayati jatidiri kita sebagai Gereja yang inklusif, inovatif dan transformatif.

Perjuangan mewujudkan peradaban kasih bagi masyarakat Indonesia yang sejahtera, bermartabat dan beriman itu tidaklah mudah. Dalam arti tertentu, kita mengalami belenggu ketidakadilan dalam wujud bahaya kekerasan, kemiskinan, korupsi dan bencana alam yang belakangan ini masih terjadi di negeri kita. Bahkan, di tahun 2019 yang merupakan tahun demokrasi yang mestinya menjadi tahun kebahagiaan dalam bidang politik partisipatif, kita justru mengalami berbagai kecemasan akibat ujaran kebencian dan produksi permusuhan di antara warga bangsa dan masyarakat kita. 

Melalui PDS 2019 yang sekaligus mengawali tahun yang baru, kita berharap, semoga kian hari, kita kian membangun peradaban kasih di antara umat Kristiani dan kemudian meluas mengakar di antara semua umat manusia dalam kehidupan yang adil, rukun, bersatu bahagia, sejahtera dan bermartabat. Kita pun kian beriman dalam keadilan, apa pun agama dan kepercayaan kita.

Selamat menjadi duta-duta yang menghadirkan keadilan Tuhan yang menyelamatkan sehingga terwujudlah kesejahteraan umum di tengah masyarakat kita yang ditandai realitas multikultural. Salam peradaban kasih. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.

Pastoran Johannes Maria Unika Soegijapranata, 14 November 2018
 
Aloys Budi Purnomo, Pr
Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan 
Keuskupan Agung Semarang
 
BACAAN ALKITAB

SEMATA-MATA KEADILAN, 
ITULAH YANG HARUS KAU KEJAR
(Ulangan 16:18-20)
 
Hakim-hakim dan petugas-petugas haruslah kau angkat di segala tempat yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu, menurut suku-sukumu; mereka harus menghakimi bangsa itu dengan pengadilan yang adil. Janganlah memutarbalikkan keadilan,  janganlah memandang bulu  dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang benar. Semata-mata keadilan, itulah yang harus kaukejar, supaya engkau hidup dan memiliki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

TEMA, DOA DAN REFLEKSI ALKITABIAH SELAMA SATU PEKAN

HARI 1, 18/1/2019:
Biarkan keadilan bergulung-gulung seperti air (Amos 5:24)

Amos 5: 22-25   
Lukas 11:37-44   

Refleksi: Kita bisa sangat berkomitmen untuk berdoa di Gereja, tetapi terkadang pada saat yang sama, kita menindas sesama atau mengeksploitasi lingkungan alam semesta. Kita mengalami, ada orang-orang yang dengan semangat mempraktikan agamanya, tetapi juga menindas orang-orang yang berbeda agama dan kepercayaan, bahkan melakukannya dengan kekerasan. Yesus dalam Injil Lukas mengingatkan kita bahwa tanda lahiriah dari ibadah pada Tuhan yang sejati adalah melakukan keadilan. Ia sangat mengecam orang yang mengabaikan kewajiban ini. Dalam nubuat Nabi Amos, Tuhan menolak ibadah mereka yang mengabaikan keadilan, sampai mereka ‘membiarkan keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti aliran yang selalu mengalir’ (5:24). Nabi Amos sangat menekankan pada hubungan mutlak antara ibadah dan melakukan keadilan. Ketika umat Kristiani peduli pada orang miskin dan tertindas, kita tumbuh dalam persatuan satu sama lain dengan Allah Tritunggal Maha Kudus.

Doa: Ya Tuhan kami, Engkau juga Tuhan para janda, anak yatim, dan orang asing, Engkau telah menunjukkan kepada kami jalan keadilan. Bantulah kami mengikuti jalanMu dengan melakukan keadilan sebagai ibadah kami kepadaMu. Semoga kami menyembah Engkau tidak hanya dengan hati dan pikiran, tetapi juga dengan perbuatan. Semoga Roh Kudus menolong dan membimbing kami untuk bekerja demi keadilan di manapun kami berada, sehingga banyak orang diteguhkan melalui karya kami, kini dan selamanya. Amin.

Aloys Purnomo
Aloys Purnomo II
Aloys Purnomo III
Unika Soegijapranata

»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Aloys budi purnomo Pr

Sent from my heart of abudhenkpr
"abdi Dalem palawija"
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan;
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang;
Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang

0 comments:

Post a Comment