Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, January 22, 2019

Percikan Nas Selasa, 22 Januari 2019

Vincentius, Laura Vicuma
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
Ibr. 6:10-20; Mzm. 111:1-2,4-5,9,10c; Mrk. 2:23-28. BcO Rm. 5:12-21.

Nas Injil: 
23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. 24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" 25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, 26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu?yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya 27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, 28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

Percikan Nas:
Dalam beberapa kesempatan kita sering mendengar atau membaca berita maling atau orang yang dituduh melakukan sesuatu lalu dimassa dan dibunuh rame-rame. Orang menjadi begitu tega terhadap sesamanya. Rasa jengkel dan amarah membakar mereka sehingga bertindak melebihi hukum.
Para murid Yesus mendapat kritikan karena memetik dan memakan gandum pada hari sabat. Di hari sabat orang Yahudi dilarang melakukan aneka pekerjaan. Segala tindakan yang dilakukan pada hari tersebut bisa dipersalahkan. Namun Yesus menunjukkan diri bahwa Ia lebih berkuasa daripada hari sabat. Dan “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat” (Mrk 2:27).
Memang keadilan sangat ditentukan oleh supremasi hukum. Namun demikian kemanusiaan kiranya lebih tinggi daripada hukum dan keadilan. Mungkin demi sikap kemanusiaan bisa saja agak menabrak hukum dan keadilan. Contohnya kala ada yang lapar kita perlu memberi mereka makan walau harus melanggar hukum atau pun mereka yang lapar dulu bertindak tidak adil kepada kita. Rasa kemanusiaan menjadi kunci langkah orang beriman.

Doa:
Tuhan kami sungguh menghormati hukum dan keadilan. Kami ingin selalu memperjuangkannya. Namun kami juga perlu mempertimbangkan rasa kemanusiaan. Berilah kami kebijaksanaan dalam bertindak. Amin.

Kemanusiaan.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment