Percikan Nas Rabu, 09 Januari 2019

Andreas Korsini
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan: 
1Yoh. 4:11-18; Mzm. 72:2,10-11,12-13; Mrk. 6:45-52. BcO Yes. 63:7-19.

Nas Injil: 
45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

Percikan Nas:
Berada di tengah ombak memang cukup deg-degan. Ada kekhawatiran kapal pecah karena diterjang ombak. Kekhawatiran bertambah kala sadar tidak bisa berenang. Satu hal yang membuat yakin adalah kehandalan nahkoda untuk mengendalikan laju sang kapal.
Para murid pun mengalami kesulitan kala angin sakal melanda laju kapal mereka. Walau mereka adalah nelayan-nelayan handal namun ada pula rasa was-was dalam diri mereka. Yesus hadir dan menenangkan semua.
Mungkin kita pun pernah mengalami situasi hidup yang terombang-ambing. Ada banyak ketakutan dan kekhawatiran. Pada saat seperti itu tidak mudah menemukan jalan keluar. Namun pasti ada satu dua titik yang bisa membantu kita keluar dari himpitan masalah tersebut. Kuatkan titik-titik tersebut. Titik-titik tersebut yang akan membantu kita keluar dari masalah kita.

Doa:
Tuhan semoga kami selalu mempunyai pegangan untuk menghadapi masalah-masalah kami. Ketika kami ada dalam masalah kami bisa keluar karena pegangan tersebut. Engkaulah pegangan utama kami. Amin.

Titik keluar
(goeng).