Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, January 17, 2019

Percikan Nas Jumat, 18 Januari 2019

Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani,
Margareta dari Hongaria
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan: 
Ibr. 4:1-5,11; Mzm. 78:3,4bc,6c-7,8; Mrk. 2:1-12. BcO Rm. 3:1-20.

Nas Injil:
1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. 2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, 3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. 4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. 5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" 6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: 7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? 8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? 9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? 10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: 11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!" 12 Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."

Percikan Nas:
Bagi orang sirik perbuatan apapun yang dilakukan orang lain, terutama yang dimusuhi, akan dilihat sebagai yang buruk. Perbuatan baik dikatakan buruk, perbuatan buruk menjadi ruang caci maki dan pelecehan. Semua yang dilakukan lawan mesti dilihat sebagai keburukan.
Yesus pun mendapat perlakuan begitu. Ia menyembuhkan banyak orang. Namun orang yang sirik pada-Nya mencari-cari kesalahan Yesus. Mereka menuduh Yesus menghojat Allah. Yesus tidak peduli dengan tuduhan mereka. Ia pun tetap melakukan penyembuhan orang-orang sakit.
Komentar orang memang sering melemahkan perbuatan-perbuatan baik. Mereka yang berbuat baik mundur kala mendapat celaan. Belajar dari Yesus rasanya kita perlu terus maju. Biarkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Mbuh orang mau omong apa aku tetap menaburkan kebaikan.

Doa:
Bapa kuatkanlah hati orang-orang baik agar mereka tetep kuat menaburkan kebaikan. Ingatkanlah orang-orang yang suka nyinyir agar mereka terbuka hatinya dan berani mengakui kebaikan secara objektif. Dan jadikanlah kami kuat menghadapi orang nyinyir. Amin.

Rawedi dinyinyiri
(goeng).

0 comments:

Post a Comment