Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, January 30, 2019

Percikan Nas Kamis, 31 Januari 2019

Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan: 
Ibr. 10:19-25; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6: Mrk. 4:21-25; BcO Rm. 10:1-21.

Nas Injil: 
21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. 22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. 23 Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" 24 Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. 25 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."

Percikan Nas:
Setiap pribadi pasti mempunyai sesuatu yang bisa menjamin hidupnya. Ada yang mempunyai ketrampilan motorik, kognitif, auditif dll. Masing-masing kemampuan itu kala digali dan dikembangkan dengan tekun akan sangat berdaya bagi pejiarahan hidupnya.
Sejak awal Yohanes Bosco senang dengan pendampingan orang muda. Maka kala ditahbiskan menjadi imam ia memfokuskan diri bagi pendampingan orang muda. Ia melakukan apa yang dikatakan Yesus, “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian” (Mrk 4:21). Ia memasang kemampuannya pada tempatnya maka karyanya pun bersinar.
Tuhan telah memberi anugerah kemampuan kepada kita masing-masing secara khas. Ia pun meminta kita untuk mengembangkan dan memancarkan sinar kemampuan tersebut. Kiranya kita tidak perlu menyembunyikannya di bawah kolong, tapi menaruhnya di atas kaki dian agar menerangi lingkungan sekitar. Semakin kita berani memancarkan sinar kita, kita tidak akan kehilangan cahaya kita.

Doa:
Tuhan sudilah Engkau menghapus rasa malas kami untuk menggali rahmat-Mu dan rasa malu kami untuk memancarkan. Kami percaya dalam penyertaan-Mu kami bisa menerangi sesama kami. Amin.

Memancarkan
(goeng).

0 comments:

Post a Comment