Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, January 22, 2019

Percikan Nas Rabu, 23 Januari 2019

Hari keenam Pekan Doa Sedunia,
Yosep Maria dari Beninganim
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan: 
Ibr. 7:1-3,15-17; Mzm. 110:1,2,3,4; Mrk. 3:1-6. BcO Rm. 6:1-11.

Nas Injil: 
1 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. 2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. 3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" 4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. 5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. 6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Percikan Nas:
Kelanjutan dari kemarin, hari ini Yesus memilih menolong orang sakit daripada taat pada hukum hari sabat. Ia menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya pada hari sabat. Rasa kemanusiaan lebih kuat daripada berkaku diri melaksanakan hukum. “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” (Mrk 3:4).
Kiranya hukum manapun mengarahkan manusia pada kebaikan. Hukum pasti akan memberikan ruang bagi manusia untuk berbuat baik. Hukum yang menghambat seseorang untuk berbuat baik layak untuk dievaluasi.
Tuhan mengajak kita untuk selalu mengutamakan berbuat baik. Ia akan gembira kalau kita bisa menyelamatkan sesama kita. Kiranya kita pun mesti punya keyakinan untuk selalu mudah untuk mengulurkan pertolongan dan kebaikan.

Doa:
Tuhan Engkau mengajari kami untuk mengutamakan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan. Pada hari sabat pun Engkau berkenan menolong yang lagi sakit. Semoga dalam situasi apapun kami juga sigap untuk memberikan pertolongan. Amin.

Menolong kapan pun.
(goeng).

0 comments:

Post a Comment