Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, June 9, 2019

Beato Henrikus dari Treviso

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3136 Diterbitkan: 28 Agustus 2013 Diperbaharui: 20 Februari 2019

  • Perayaan
    10 Juni
  • Lahir
    tahun 1250
  • Kota asal
    Bolzano, Italia
  • Wafat
    10 June 1315 di Treviso, Italy | oleh sebab alamiah
  • Beatifikasi
    23 Juli 1750 oleh paus Benediktus XIV
  • Kanonisasi
    - Sumber : Katakombe.Org

Henry dilahirkan di Bolzano, Italia pada tahun 1250. Keluarganya amat miskin, sebab itu ia tidak beroleh kesempatan untuk belajar membaca dan menulis. Setelah remaja, Henry pindah ke Treviso untuk mendapatkan pekerjaan. Ia menjadi seorang buruh harian. Sedikit saja orang yang tahu bahwa kuli kasar yang miskin ini membagi-bagikan sebagian besar penghasilannya kepada kaum miskin yang lain.
Ia ikut ambil bagian dalam Misa setiap hari dan menyambut Komuni Kudus sesering yang diijinkan. Henry mencintai Sakramen Tobat juga dan mendapati sakramen pengampunan Allah ini sungguh membesarkan hati. Orang mulai memperhatikan orang Kristen yang bagaimana Henry itu. Penitensi (Silih Dosa) nya adalah bekerja giat dalam pekerjaan. Ia melewatkan banyak waktu setiap harinya untuk tenggelam dalam doa pribadi, biasanya di gereja.
Henry dikenal akan ketenangan dan kelemah-lembutannya. Terkadang orang mengoloknya sebab ia begitu miskin dan sederhana. Ketika semakin bertambah usianya, Henry mulai tampak kusut dan bongkok. Anak-anak melontarkan ejekan atas penampilannya yang aneh itu. Tetapi Henry tidak marah. Ia paham bahwa mereka tidak mengerti bahwa mereka dapat melukai hatinya.
Ketika Henry telah terlalu tua dan lemah untuk dapat bekerja, seorang sahabat bernama Giacomo Castagnolis membawanya masuk ke dalam rumahnya sendiri. Castagnolis memberinya sebuah kamar tempat tinggal dan makanan apabila Henry menghendakinya. Walau Henry bersikukuh tidak mau hidup bergantung pada amal kasih penduduk Treviso, namun mereka tetap membantunya karena mereka tahu, selama hidupnya Henry telah membagikan amal kasihnya kepada banyak orang yang miskin dan tak memiliki tempat tinggal.
Pada masa akhir hidupnya, Henry nyaris tak dapat berjalan. Orang memandang kagum sementara orangtua ini terseok-seok menyeret diri ke gereja untuk ikut ambil bagian dalam Misa pagi. Seringkali pula ia mengunjungi gereja-gereja setempat lainnya, dengan susah-payah maju ke setiap tujuan.
Betapa misteri yang terkandung dalam diri orang saleh ini. Ketika ia wafat pada tanggal 10 Juni 1315, orang banyak memadati biliknya. Mereka menginginkan sebuah relikwi, sebuah kenangan. Dan mereka menemukan harta bendanya : sebuah baju kasar untuk bermatiraga, sepotong balok kayu yang adalah bantalnya, dan setumpuk karung jerami yang adalah tempat tidurnya.  Seorang yang saat itu sedang sakit tiba-tiba menjadi sembuh seketika saat tanpa sengaja menyentuh jenazah Henry. Kemudian tersebarlah berita tentang mujizat ini di seantero kota Treviso.
Umat kemudian datang berbondong-bondong untuk menghormati Orang Suci yang sederhana ini. Jenazah Henry kemudian dipindahkan ke Katedral agar semua orang dapat menyampaikan hormat mereka. Lebih dari dua ratus mukjizat dilaporkan terjadi dalam beberapa hari sesudah wafatnya.
Henry di beatifikasi pada 23 Juli 1750 oleh paus Benediktus XIV, setelah penyelidikan seksama atas 276 mukjizat yang tercatat atas namanya.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment