Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, June 19, 2019

Percikan Nas Rabu, 19 Juni 2019

Romualdus
warna liturgi Putih

Bacaan-bacaan:
2Kor. 9:6-11; Mzm. 112:1-2,3-4,9; Mat. 6:1-6,16-18.
BcO Hak. 6:1-6,11-24.

Bacaan Injil: 
1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. 2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.  3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. 4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." 5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. 16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. 17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, 18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Memetik Inspirasi: 
Dalam banyak kesempatan kutemui orang yang tidak mau disebutkan namanya kala memberikan bantuan. Di kesempatan lain ada pula yang selalu lupa dengan apa yang telah ia berikan kepada sesamanya. Ada pula orang-orang selalu tombok kala menjadi panitia tapi tidak mau ditulis di laporan. Mereka memberi dengan tanpa berharap namanya diingat, bahkan dikenal pun tidak.
Rasanya melihat kembali hal-hal tersebut menjadi luar biasa. Ketulusan yang tak tercatat hitam di atas putih. Bahkan tidak jarang mereka pun mendapat rasanan yang agak minus tapi tetap setia. Ajaran Tuhan “jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu” kiranya hidup dalam diri mereka.
Dua hal yang bisa kupetik dari pengalaman itu. Pertama, ketulusan hati layak dihidupi oleh para murid Tuhan. Kedua, kita perlu menghargai kepedulian orang walau tidak tercatat hitam putih dalam laporan. Jangan sampai kita salah menilai negatif orang padahal orang tersebut sebenarnya sangat baik.

Refleksi: 
Bagaimana caramu membantu sesama?

Doa:
Tuhan bantulah orang-orang yang mempunyai hati luhur walau tidak tercatat. Semoga kebaikan mereka yang tulus sungguh memancarkan kasih-Mu yang tak terbatas. Semoga makin banyak pula orang yang tulus hatinya. Amin.

Tulus

 MoGoeng
 Wates

0 comments:

Post a Comment