Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, June 17, 2019

Percikan Nas Selasa, 18 Juni 2019

Hari biasa
warna liturgi Hijau

Bacaan-bacaan:
2Kor. 8:1-9; Mzm. 146:2,5-6,7,8-9a; Mat. 5:43-48.
BcO Hak. 4:1-24.

Bacaan Injil:
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Memetik Inspirasi:
Apa yang anda rasakan ketika membaca Injil beberapa hari ini? Menjadi pengikut Kristus tidak bisa entheng-entheng saja kan? Gak bisa juga waton omong sesuatu lalu mengatakan bahwa itu hanya entheng-enthengan hehehe. Apa yang kita buat dan katakan mesti dipertanggungjawabkan dan mesti lebih baik dari sekedar tuntutan umum.
Hari ini Tuhan mengajak kita untuk mengasihi mereka yang memusuhi dan mendoakan mereka yang menganiaya. Mudah tidak? Sangat tidak mudah kan? Jangankan mengasihi musuh, bertemu dengan orang yang tidak kita sukai pun sulit kan? Tidak sedikit orang yang milih pindah tempat misa karena tidak suka ramanya, atau tidak mau ikut pertemuan lingkungan karena marah dengan ketuanya.
Kalau dilihat dari sisi murid Yesus tindakan seperti alinea di atas sangatlah tidak pas. Kita tetap dipanggil untuk mengasihi musuh. Bahkan kita dipanggil untuk mendoakan yang menganiaya kita. Bila ada persoalan semestinya dirampungkan baik-baik, bukan ditinggalkan dan dihindari. Murid Kristus mesti mempunyai jiwa pendamai bukan peluas kebencian.

Refleksi:
Bagaimana sikapmu terhadap orang yang tidak kausukai?

Doa:
Tuhan, sabda-Mu penuntun hidup kami. Semoga kami pun bisa menjalankan perutusan-Mu. Semoga kami mampu mengasihi yang memusuhi kami dan mendoakan yang menganiaya kami. Jadikanlah jiwa kami jiwa pendamai. Amin.

Mengasihi Musuh

 MoGoeng

 Wates

0 comments:

Post a Comment