Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, June 15, 2019

Santa Germana dari Pibrac

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 5484 Diterbitkan: 28 Agustus 2013 Diperbaharui: 11 Jun 2016

  • Perayaan
    15 Juni
  • Lahir
    Tahun 1579
  • Kota asal
    Pibrac, Perancis
  • Wafat
    Tahun 1601 dalam kandang di belakang rumah orang tuanya di Pibrac Perancis. | Sebab alamiah
  • Beatifikasi
    7 Mei 1864 oleh Beato Paus Pius IX
  • Kanonisasi
    29 Juni 1867 oleh Beato Paus Pius IX Sumber : Katakombe.Org

Pibrac adalah sebuah dusun kecil di Perancis di mana Germana dilahirkan sekitar tahun 1579. Ia menghabiskan seluruh hidupnya di sana. Germana seorang gadis yang selalu sakit-sakitan. Ia tidak cantik. Tangan kanannya cacat dan ia juga terkena penyakit Scrofula.
Ayahnya kurang memperhatikannya. Ibu tirinya tidak suka ia berada dekat anak-anaknya yang sehat. Jadi, Germana tidur di kandang bersama domba-dombanya, bahkan pada musim dingin. Bajunya compang-camping dan ia menjadi bahan olok-olok anak-anak lain. Sepanjang hari Germana menjaga kawanan dombanya di padang. Apabila ia pulang ke rumah pada malam hari, ibu tirinya acap kali berteriak padanya dan memukulinya.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah ~ Mat 5:8
Namun demikian, gadis malang ini hidup dengan takut akan Tuhan. Dalam penderitaannya Ia memiliki karunia untuk merasakan kehadiran Yesus. Ia dapat berbicara kepada Tuhan Yesus dan ia ingat bahwa Yesus senantiasa bersamanya sepanjang waktu. Setiap hari ia selalu ambil bagian dalam Perayaan Misa. Konon beberapa kali ketika Germana hendak pergi mengikuti misa di gereja desa, ia harus menyebrang sungai, dan sungai itu membelah memberi jalan baginya. Air sungai tidak membasahi pakaiannya sedikitpun. Saat ia berada di Gereja Ia meninggalkan kawanan dombanya dalam penjagaan malaikat pelindungnya. Tak pernah sekali pun domba-domba itu keluar melewati batas tongkat gembalanya yang ia tancapkan ke tanah.
Germana seringkali mengumpulkan anak-anak kecil dan mengajarkan iman kepada mereka. Ia ingin agar hati anak-anak itu dipenuhi cinta Tuhan. Semampunya, ia juga berusaha membantu mereka yang miskin. Ia membagi sedikit makanan yang diberikan kepadanya dengan para pengemis. Pada suatu hari di musim dingin, ibu tirinya menuduh Germana mencuri roti. Wanita itu mengejarnya dengan tongkat dan menarik celemeknya untuk memeriksa. Tetapi, yang jatuh dari celemek baju Germana bukanlah roti, melainkan bunga-bunga musim semi.
Sekarang, orang-orang tidak lagi memperoloknya. Malahan, mereka mengasihi dan mengaguminya. Ia boleh tinggal dalam rumah ayahnya, tetapi Germana memilih untuk tetap tidur di kandang.
Suatu hari pada tahun 1601, ketika usianya dua puluh dua tahun, ia ditemukan wafat di atas tempat tidur jeraminya. Hidupnya yang sarat dengan penderitaan sudah berakhir. Namun kisah Germana belum berakhir. Tuhan mengadakan mukjizat-mukjizat untuk menunjukkan bahwa ia seorang kudus.
Pada tahun 1644, kuburnya dibongkar karena salah seorang keluarganya akan dikubur bersama dengannya. Tubuh Germaine ditemukan masih utuh. Kabar tentang tubuhnya yang masih utuh segera menyebar dan banyak orang datang untuk menyaksikan keajaiban ini. Seorang pengunjung yang sedang sakit menyentuh jenazah Germana dan seketika itu ia menjadi sembuh.
Tercatat lebih dari 400 mukjizat atau rahmat yang luar biasa diterima melalui perantaraan Santa Germana. Antara lain penyembuhan berbagai macam penyakit seperti kebutaan kongenital dan kebutaan akibat penyakit, Sakit pinggul dan sakit tulang belakang. Juga sebuah mujizat penggandaan makanan untuk Komunitas religius Gembala baik di Bourges Perancis pada tahun 1845.
Santa Germana dinyatakan kudus dua abad kemudian, tepatnya pada tanggal 29 Juni 1867 oleh Beato Paus Pius IX.
 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment