Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, June 26, 2019

Santo Pelagius

diambil dari katakombe.org/para-kudus Hits: 3628 Diterbitkan: 31 Agustus 2013 Diperbaharui: 19 Jun 2016

  • Perayaan
    26 Juni
  • Lahir
    Sekitar tahun 912
  • Kota asal
    di Asturias, Spanyol
  • Wafat
    Disiksa sampai mati di tahun 925
  • Kanonisasi
    Pre-Congregation Sumber : Katakombe.Org

Bocah martir dari Spanyol ini hidup pada masa ketika bangsa Moor berkuasa atas sebagian tanah airnya. Bangsa Moor memusuhi umat Kristiani Spanyol. Pelagius baru berusia sepuluh tahun ketika pamannya harus meninggalkannya sebagai tawanan bangsa Moor di kota Cordova. Ia tidak akan dibebaskan sebelum pamannya menyerahkan apa yang dikehendaki bangsa Moor.

Tiga tahun berlalu dan remaja belia Kristen ini masih seorang tawanan. Sekarang, ia telah menjadi seorang remaja tigabelas tahun yang tampan penuh semangat hidup. Walau banyak teman tawanan lainnya adalah orang-orang dewasa yang bertabiat buruk, Pelagius tidak meniru tabiat mereka. Meski muda, ia memiliki kehendak yang kuat dan tahu bagaimana memelihara diri sebagai seorang pengikut Kristus yang baik.
Penguasa bangsa Moor mendengar juga berita-berita baik mengenai Pelagius. Ia memanggil remaja itu. Pelagius memang tampan dan tahu sopan santun. Penguasa Moor jatuh hati dan hendak membebaskannya dari penjara. Bagaimanapun, ia hanyalah seorang anak. Kepada Pelagius ditawarkan kebebasan, juga pakaian-pakaian indah untuk dikenakannya. Dan bukan hanya itu saja, kepadanya juga akan dihadiahkan kuda-kuda gagah dan sejumlah uang. Semua itu akan menjadi miliknya jika ia bersedia mengingkari imanmnya dan menjadi seorang Muslim seperti para penawannya.

“Semua yang kalian sebut itu tak ada artinya bagiku,” kata anak itu tegas. “Aku seorang Kristiani sejak dahulu. Aku seorang Kristiani sekarang. Aku akan tetap menjadi seorang Kristiani.” Penguasa itu terperanjat. Ia mengubah taktiknya. Bukannya janji-janji, sekarang ia melontarkan ancaman-ancaman, tetapi semuanya sia-sia belaka. Dengan murka, ia lalu memerintahkan agar Pelagius dipenggal.
Pelagius yang saat itu masih berusia tigabelas tahun, wafat sebagai martir Kristus pada tahun 925.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

 Sumber : Katakombe.Org

0 comments:

Post a Comment