Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, May 12, 2014

Sabda Hidup

Selasa, 13 Mei 2014
Maria dr Fatima, Maria Dominica Mazzarello
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 11:19-26; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Yoh. 10:22-30

Yohanes 10:22-30:
22 Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. 23 Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. 24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." 25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, 26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. 27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, 28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. 29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. 30 Aku dan Bapa adalah satu."

Renungan:
Suatu kali seorang bapak merasa sedih karena anaknya bertanya: "Ayah mencintaiku atau tidak?" Pertanyaan itu diajukan karena sang anak merasa ayahnya jarang sekali mempunyai waktu bersama keluarga. Tiap hari sang ayah bekerja dari pagi sampai malam. Kalau lagi libur sang ayah malah mendatangi aneka macam acara. Sang ayah sedih karena segala sesuatu yang telah dilakukan (kerja, perkumpulan) tidak dirasakan anaknya sebagai perwujudan cintanya. Kini sang anak pun menanti ungkapan cinta sang ayah.
Yesus pun menghadapi orang-orang yang menantikan pernyataan diriNya sebagai Mesias: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami" (Yoh 10:24). Walau banyak tanda kehadiran Sang Mesias yang telah dibuat oleh Yesus, orang-orang itu tetap jengkel karena Yesus tidak mengatakan mesianitas diriNya.
Ada banyak tanda dan bukti di sekitar kehidupan kita. Namun seringkali kita mengharapkan Allah berbicara: ini lo kebaikanKu kepadamu. Namun patutlah kita mengingat bahwa banyak orang yang mengatakan kata-kata seperti itu belum tentu dia sungguh berbuat seperti itu. Kita perlu mensyukuri tanda-tanda dan bukti-bukti nyata di sekitar kita walau sering tidak terkatakan dengan baik. 

Kontemplasi:
Bayangkan ayah dan ibumu yang jarang berkata namun banyak melakukan tindakan kasih kepadamu.

Refleksi:
Tulislah syukurmu atas segala kasih Allah di sekitar hidupmu.

Doa:
Ya Tuhan ajarilah kami menangkap tanda-tanda kehadiran Mesianitas PuteraMu Tuhan Yesus kami. Amin.

Perutusan:
Aku akan bersyukur atas segala kebaikan yang telah kuterima.

0 comments:

Post a Comment