Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 20, 2014

SEBENTAR TAPI MENGGEMBIRAKAN



Pagi itu, Minggu 18 Mei 2014 jam 08.30an, beberapa ibu berseragam biru masuk Domus Pacis. "Kami pengurus datang mendahului, rama" kata Bu Ineke, yang tampaknya Ketua Wanita Katolik RI Banjaransari, Sala. "Sadaya sampun rawuh wingi sonten nyare Yoja" (Semua sudah datang kemarin sore dan menginap di Yogya) kata Bu Mrihadi salah satu anggota pengurus Wanita Katolik RI Cabang Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Bu Ineke pun menyambung "Kala wau rombongan nilar Sala jam pitu seprapat lan miturut SMS sakmenika sampun lepas Klaten" (Rombongan tadi meninggalkan Sala pada jam 07.15 dan ada SMS memberi informasi sudah lepas dari Klaten). Pada Minggu ini memang ada rombongan ibu-ibu Wanita Katolik RI Sala akan mengadakan perjumpaan dengan Wanita Katolik RI Depok di kompleks Pastoran Paroki Pringwulung. Tetapi sebelum berada di Pastoran Pringwulung rombongan akan berkunjung lebih dahulu di Domus Pacis dari jam 09.00-09.45.

Ternyata rombongan yang katanya beranggotakan 150 orang itu menggunakan 4 buah bus. Barangkali karena padatnya lalu lintas dan mungkin juga kesulitan mencari jalan menuju Pringwulung, sampai di Domus Pacis tidak bisa bersama-sama. Rombongan pertama datang di atas jam 09.15. Dan Domus Pacis harus menunggu sekitar 1 jam kehadiran semuanya. Tetapi hal ini dimanfaatkan oleh Rama Bambang yang dibantu oleh Mbak Tari dan Bu Mumun untuk berjualan produksi Komsos KAS yang berupa Tshirt, Buku, dan DVD. Hasil penjualan adalah untuk ikut membantu Komsos KAS yang akan membuat Film almarhum Rama Justinus Darmojuwono. Rama Agoeng, yang menjadi pimpinan Komsos KAS, juga ikut menemani. Para tamu yang datang, sesudah minum dan santap snak, banyak yang langsung menghampiri meja penjualan.

Ketika semua anggota rombongan sudah masuk dan minum serta snak, acara di Domus Pacis pun dimulai. Semua tamu berdiri di teras dalam Domus mengelilingi rama-rama yang berkursi roda. Rama Tri berdiri bersama para tamu dan Rama Agoeng duduk kursi tetap menemani Bu Mumun dan Mbak Tari yang melayani pembeli kaos. Rama Agoeng juga menambah pasokan persediaan Tshirt. Salah satu pengurus tamu menjadi pengacara. Doa membuka acara diteruskan dengan sambutan dari ketua. Sesudah itu Rama Yadi mengenalkan Domus Pacis terutama para rama dan kegiatannya. Rama Harto, yang gembira karena salah satu ibu tamu adalah kakak iparnya, ikut memberikan sharing. Rama Bambang menambahkan pengembangan dan jaringan yang memajukan keadaan Domus Pacis serta kerjasama khususnya dengan Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Semarang (Komsos KAS) yang berkantor dan berbasis kerja di kompleks Domus Pacis. Acara di Domus diakhiri dengan penyerahan oleh-oleh barang benda bermacam-macam (seperti gelas, piring, sendok, kaos oblong, handuk, tea set) dan sumbangan uang. Rama Harto dan Rama Yadi menjadi penerima antas nama para rama Domus Pacis. Ketika jarum jam menunjuk angka 11, tampaklah Bu Ineke menjadi gelisah karena pesan-pesan SMS yang berkali-kali masuk di HPnya. Ternyata rombongan sudah ditunggu di Pastoran Pringwulung. Rama Bambang melihat jadual yang tertulis. Pertemuan di Pastoran Pringwulung seharusnya dimulai pada jam 10.00. Padahal acaranya bermacam-macam termasuk misa. Acara di Domus memang terasa sebentar, tetapi suasana riang gembira amat mewarnai.

0 comments:

Post a Comment