Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 20, 2014

Sabda Hidup


Rabu, 21 Mei 2014
Kristoforus Magallanes, Eugenius Dr Mazenod
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 15:1-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Yoh. 15:1-8

Yohanes 15:1-8:
1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. 5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."


Renungan:
Ranting pohon yang patah, walau kelihatannya masih menempel di pohon, lama kelamaan akan layu, kering dan mati. Bahkan setiap ranting yang tidak menyatu dengan pokok pohon akan mati. Hidupnya ranting bergantung dari sang pokok pohon. Ia memang bisa membantu sang pokok menjadi tampak hidup namun ia tidak bisa berdiri sendiri. Ia mesti menyatu dengan sang pokok agar tetap hidup.
Yesus mengumpamakan diri sebagai pokok anggur dan kita ranting-rantingnya. "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5).
Menjadi murid Kristus, apalagi menjadi imam, tidak bisa tanpa menyatu dengan sang Pokok, Pribadi yang diimani. Sehebat-hebatnya dia tanpa menyatu dengan sang Pokok lama kelamaan akan kering dan layu. Hidup dalam dan bersama Kristus sungguh menjaga dan menguatkan daya hidup. Ia memberikan tuntunan yang jelas. Ia pun memberi jaminan kehidupan pada mereka yang tinggal di dalam Dia.

Kontemplasi:
Bayangkan Yesus pokok anggur dan anda ranting-rantingnya.

Refleksi:
Tulislah imaginasimu sebagai ranting yang menyatu dengan Kristus sang Pokok Anggur.

Doa:
Ya Yesusku, terima kasih boleh bertumbuh dan tinggal di PokokMu. Aku ingin hidup bersamaMu dan membagikan sinar kehidupan yang Kauberikan. Amin.

Perutusan:
Aku akan menjadi ranting yang tinggal menyatu dengan sang Pokok Anggur, Kristus.

0 comments:

Post a Comment