Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, May 22, 2014

Sabda Hidup

Jumat, 23 Mei 2014
Yohana Antida Thouret
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 15:22-31; Mzm. 57:8-9,10-12; Yoh. 15:12-17

Yohanes 15:12-17:
12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. 13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. 16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. 17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Renungan:

Di minggu-minggu ini saya saksikan ada aneka macam akrobat pertemanan di peta politik Indonesia. Si A yang kemarin bersahabat dg si B beralih ke C karena B merasa tidak diperjuangkan A. Si D lebih memilih E daripada F karena E memberikan tawaran jabatan tertentu. Persahabatan sangat ditentukan oleh terpenuhi tidaknya kepentingan dirinya. Kalau kepentingannya tak terpenuhi maka ia pun akan pergi dan mencari yang mau memenuhi kepentingannya.
Lain halnya dengan persahabatan Yesus. Persahabatan yang ditawarkan oleh Yesus adalah persahabatan atas dasar kasih. Kasih yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Saya melihat seseorang bisa dikatakan sahabat kalau ia rela memberi dan tidak mengutamakan meminta, apalagi meminta untuk dirinya sendiri. Sang sahabat itu rela memberikan nyawanya. Maka kalau hanya kepentingannya tidak terpenuhi ia tidak akan mempermasalahkan. Dalam terang ini maka ia yang kecewa karena kepentingannya tak terpenuhi lalu pergi tidaklah layak disebut sahabat.
Marilah kita terus belajar pada kasih sahabat kita Kristus yang berkenan menyerahkan nyawaNya untuk kita.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Hadirkan orang-orang yang dekat dan mendekatimu. Datangkan kembali peristiwa-peristiwa persahabatanmu dengan mereka.

Refleksi:
Sejauh mana anda hadir sebagai seorang sahabat?

Doa:
Tuhan Yesus terima kasih telah mengangkatku menjadi sahabatMu. Semoga aku pun tertular oleh gaya persahabatanMu. Amin.

Perutusan:
Aku akan menimba makna persahabatan Yesus.

0 comments:

Post a Comment