Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, May 4, 2014

Sabda Hidup

Senin, 05 Mei 2014
Vinsen Soler, Angelus
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 6:8-15; Mzm. 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29

Yohanes 6:22-29:
22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. 23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. 24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. 25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" 26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. 27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." 28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" 29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."


Renungan:
Dalam beberapa bulan terakhir ini PSE Kevikepan Yogyakarta berkantor bersama dengan Komsos KAS di kompleks Domus Pacis. Setiap hari selalu ada tamu datang ke ruangan PSE. Sering kuamati para tamu itu rela menunggu selama beberapa jam, karena ibu Nur masih harus keliling ke berbagai tempat sebelum masuk ke ruangannya. Saya sempat bertanya kenapa mereka tekun dan rela seperti itu. Salah satu jawaban (semoga saya salah) adalah karena mereka mengajukan proposal dan menunggu persetujuan atas proposal itu. Yang sempat membuatku heran kala melihat HP mereka bagus kok mengajukan bantuan ke PSE....(akh gak taulah).
Sungguh nyata yang dikatakan Yesus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang" (Yoh 6:26). Orang-orang datang kepada Yesus bukan karena tanda-tanda yang dibuatnya namun karena telah makan roti penggandaan dengan kenyang.
Kala ada rejeki yang ditawarkan secara gratis orang pun akan berusaha mendapatkannya. Kala ada BLT jumlah orang miskin pun bertambah. Ironisnya mereka yang tidak miskin mendapat bagian, yang miskin malah semakin tersingkir. Maka rasa saya kita pun tetap mesti berani bersikap seperti Yesus yaitu meluruskan niat kedatangan dan permohonan mereka supaya mereka mendapat yang selayaknya didapat dan tidak mengambil yang bukan menjadi bagiannya.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan segala sesuatu yang menjadi alasanmu datang kepada Tuhan. Sambungkan alasanmu itu dengan Yoh 6:29.

Refleksi:
Sejauh mana Gereja bisa membantu orang menjadi berdaya dan tidak selalu menggantungkan diri pada bantuan sesamanya?

Doa:
Yesus, ajarilah dunia agar bisa saling memberdayakan dan percaya pada rahmatMu yang cukup bagi hidupnya. Semoga dunia bukan menjadi kumpulan pengemis yang datang dan pergi karena ada tidaknya "makanan". Amin.

Perutusan:
Aku akan datang kepada Yesus karena percaya Dia utusan Allah, bukan sekedar Ia memberi "makanan".

0 comments:

Post a Comment