Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, August 6, 2017

Lamunan Pekan Biasa XVIII

Senin,7 Agustus 2017

Matius 14:13-21

14:13. Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.”
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.”
14:17 Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.”
14:18 Yesus berkata: “Bawalah ke mari kepada-Ku.”
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, untuk membantu kehidupan yang berkekurangan orang memang membutuhkan donator. Apalagi untuk para penggerak sosial yang memperjuangkan kaum lemah, hadirnya donator-donator sangat diharapkan.
  • Tampaknya, gambaran umum tentang donator bagi yang lemah dan berkekurangan adalah yang kaya syukur berkelimpahan. Dalam hal ini memang ada gambaran bahwa yang miskin tak dapat diandalkan untuk membantu mereka yang berkekurangan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kaya dan berkelimpahan dengan harta benda, itu tidak menjamin seseorang menjadi donator sejati yang datang karena sikap ikhlas berbagi sehingga orang dengan kekurangannya tak perlu menunggu menjadi kaya untuk dapat ikut menjadi andalan sumber terpenuhinya kebutuhan umum kaum berkekurangan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menyadari bahwa kebutuhan umum kaum berkekurangan akan terpenuhi sendiri karena adanya semangat berbagi satu sama lain.
Ah, mana bisa orang miskin jadi donator?

0 comments:

Post a Comment