Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, August 14, 2017

Wisata Kuliner


Bagaimanapun yang namanya kaum usia lanjut dan atau difabel adalah orang-orang yang sudah berada dalam kondisi fisik yang tak mudah untuk bermobilisasi. Untuk yang sudah mengalami kesulitan berjalan, kursi roda menjadi hal yang amat membantu. Di Domus Pacis ketujuh rama penghuni sudah diwarnai oleh penggunaan kursi roda dalam hidup hariannya. Peristiwa misa harian dan makan bersama tiga kali sehari menjadi acara rutin parade berkursi roda. Hal ini tentu sungguh membuat kesulitan kalau harus pergi bersama misalnya untuk melayat atau menghadiri hajatan imamat.


Meskipun demikian, untuk para rama Domus pergi bersama tetap dimungkinkan. Selain karyawan, para rama Domus Pacis boleh mengalami keberadaan relawan relawati yang bersedia membantu keperluan dan acara Domus seperti Novena Domus, penyediaan masakan, pengadaan fasilitas-fasilitas lain. Lebih dari 90 orang terlibat yadi relawan Domus. Hal ini termasuk kalau harus pergi bersama seperti yang terjadi pada Sabtu 12 Agustus 2017. Pada bulan Juli Rm. Bambang menerima sejumlah uang yang berasal dari tamu perorangan dengan pesan "Kangge jajan nggih, rama" (Untuk jajan ya, rama). Sebenarnya Rm. Bambang berpikir barangkali itu untuknya pribadi. Tetapi karena jumlah uang bisa untuk orang serumah, maka pada waktu makan bersama Rm. Bambang berkata "Aku entuk sumbangan nggo jajan. Yok kapan jajan bareng" (Aku mendapat uang sumbangan untuk jajan. Kapan kita jajan bersama). Dari pembicaraan bersama ditetapkanlah tanggal 12 Agustus 2017 sebagai hari pelaksanaan. Sayang, pada waktu pelaksanaan Rm. Agoeng tak dapat ikut karena harus pulang ke Klaten untuk menunggu ayahnya yang sakit. Pada hari itu ada tiga mobil membawa tujuh rama disertai oleh 2 orang karyawan (Pak Tukiran dan Mas Abas), 2 orang pramurukti (Mbak Tri dan Mas Win), dan 4 orang relawan (Mas Handoko, Mas Ega, Bu Rini dan Bu Riwi). Mereka berangkat dari Domus Pacis pada jam 14.15. Jajan bersama terjadi di Rumah Makan Muara Kapuas di Kamdanen. Bagi Domus Pacis ini sudah merupakan wisata kuliner istimewa yang terjadi paling kerap terjadi enam bulan sekali.

0 comments:

Post a Comment