Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, August 21, 2017

Lamunan Peringatan Wajib

Santa Maria, Ratu
Selasa, 22 Agustus 2017

Matius 19:23-30

19:23. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"
19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"
19:28 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
19:29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.
19:30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, banyak yang yakin bahwa keluarga adalah harta yang paling berharga. Bahkan keluarga pun diyakini menjadi basis kehidupan.
  • Tampaknya, untuk menghayati hidup keluarga dengan sejahtera orang harus berjuang mendapatkan kebutuhan dasar. Ada yang memandang kalau sudah mampu memiliki rumah sendiri, ini berarti keluarga sungguh sudah menjadi rumah tangga.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, semegah apapun rumah dimiliki dan serukun apapun keluarga dihayati, kalau tidak hati-hati itu semua akan menjadi jeratan hidup yang memperbudak orang pada yang hanya lahiriah duniawi, karena kehidupan sejati terletak pada sikap tidak lekat pada harta bahkan keluarga dan sanak saudara yang justru menghadirkan kelimpahan jumlah saudara bahkan kesejahteraan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan tidak ada dalam kesendirian dan terjamin kesejahteraannya sekalipun sendiri tanpa sanak saudara.
Ah, tanpa keluarga hidup akan sungguh sepi.

0 comments:

Post a Comment