Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, August 31, 2017

Lamunan Pekan Biasa XXI

Jumat, 1 September 2017

Matius 25:1-13

25:1. "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.
25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak,
25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.
25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
25:7 Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka.
25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam.
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Butir-butir Permenungan
  • Katanya, di era global orang disebut bermutu kalau memiliki visi. Dengan visi orang berdasarkan realita yang dihadapi akan mampu membidik hal-hal yang akan terjadi atau diharapkan terjadi di masa depan dalam periode tertentu.
  • Katanya, untuk mencapai masa depan yang dibidik orang harus membuat perencanaan. Dengan rencananya orang akan memiliki program dan agenda yang akan dilakukan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, sekalipun memiliki pandangan ke depan dengan segala perencanaan disertai agenda kegiatan yang dibuat dengan analisis dan wawasan yang canggih, itu belum sungguh-sungguh menjadi visi kehidupan apabila tidak membuat orang juga terbuka pada hal-hal yang tak diperhitungkan yang justru menghadirkan aura kesejahteraan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak hanya hidup berdasarkan hal-hal rutin tetapi juga terbuka pada hal baru.
Ah, yang tak seperti biasa dapat membahayakan hal yang sudah baik.

0 comments:

Post a Comment