Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, August 24, 2017

Rm. Bono


Saat itu adalah Minggu 20 Agustus 2017 sekitar jam 15.00. Sebenarnya Rm. Bambang agak terkejut. Kejutan bukan karena ada suara "Kula nuwuuuun. wah, sek napa?" (Permisiiii. Sedang apa) dan kemudian sosok seseorang masuk kamarnya dan duduk di kursi depan meja kerja. Kejutan terjadi karena yang datang adalah Rm. Hartosubono. Beliau memang sesama imam praja Keuskupan Agung Semarang. Beliau juga Vikaris Episkopalis Daerah Istimewa Yogyakarta (Vikep DIY). Rm.Bambang terkejut karena sejak tinggal di Domus Pacis tanggal 1 Juli 2010 baru saat itulah didatangi secara khusus individual oleh beliau. Sejauh dialami oleh Rm. Bambang, selain hari itu, Rm. Bono baru sekali hadir di Domus Pacis. Itu terjadi pada Senin 15 Mei 2017 ketika beliau menghadiri ulang tahun PUPIP DIY dan ikut jadi selebran misa.

"Niki, onten titipan saking Kentok" (Ini ada titipan dari Kentok) kata beliau sambil menyerahkan coklat yang terkemas besar seperti bongkahan batu bata. Kentok adalah panggilan Sinta, salah satu famili Rm. Bambang yang tinggal di Los Angeles USA. Ketika Rm. Bambang bertanya "Njenengan saking Amerika, napa?" (Apakah Anda baru saja ke Amerika), Rm. Bono menjawab "Mboten. Onten umat saking Bintaran entas njoget teng rika" (Tidak. Ada umat dari Bintaran yang baru saja menari untuk pertunjukan di sana). Kemudian antara dua rama ini terlibat omongan akrab sana-sini. Dari kamar Rm. Bambang, Rm. Bono menyempatkan masuk kamar Rm. Harto dan paling tidak mampir juga ke kamar Rm. Tri Wahyono.

0 comments:

Post a Comment