Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, May 6, 2013

DARI UANG SAMPAI CINTA EYANG

Pagi ini, Selasa 7 Mei 2013, dalam makan pagi terjadi omong-omong gayeng tentang program-program Komunitas Rama Domus Pacis. Yang jadi bahan omongan pertama adalah uang hasil penjualan buku Percikan Iman Rosario. Rama Bambang menyerahkan uang Rp. 1.900.000,00 kepada Rama Yadi yang menjadi bendahara komunitas. Secara keseluruhan dari hasil penjualan 1.725 eksemplar Komunitas Rama Domus bisa mendapatkan pemasukan dana sebesar Rp. 11.900.000,00. Ini adalah hasil kerja penjualan selama 3 bulan 3 minggu. Dari pengalaman ini Rama Agoeng mengusulkan agar tahun 2014 yang akan datang Komunitas Domus mengeluarkan buku lagi untuk menghimpun dana. Usulan Rama Agoeng merembet ke rekaman lagu-lagu yang dibuat oleh rama Domus untuk pertemuan setiap Minggu Pertama Maret-November 2013. Tentu saja yang diminta adalah lagu buatan Rama Bambang. Dari sini Rama Bambang berkata "Sebenarnya banyak yang suka nyanyi bahkan main musik tetapi tak membuat lagu, karena takut tidak mutu." Rama Agoeng menyahut "Nah, Rama Yadi seharusnya juga membuat." "Saya setuju yang dikatakan Rama Bambang. Karena tahu teori nyanyi, maka saya takut membuat lagu yang tidak mutu" Rama Yadi menimpali.

Entah bagaimana, Rama Agoeng nyeletuk "Sekarang yang luput dari perhatian pastoral secara serius adalah pastoral anak-anak. Bagaimana ya kalau diadakan program cinta eyang?" Eyang adalah kata Jawa yang berarti nenek-kakek. Rama Bambang kemudian menceriterakan bahwa dulu di Paroki Mertoyudan selama beberapa tahun pernah ada program ACIMA (Anak Cinta Manula) untuk pendampingan iman anak. Dalam program itu anak-anak selalu ngamen cari uang untuk membelikan kenangan bagi orang-orang lanjut usia di Paroki. Mereka mengadakan acara hiburan yang selalu diakhiri dengan upacara Bakti Anak Pada Eyang dengan gerak dan lagu. Sebelum makan pagi ditutup, ternyata ada kesimpulan bahwa Komunitas Domus akan membuat kaos bertuliskan khusus untuk para peserta novena setiap Minggu Pertama di Domus. Kaos itu akan dijual dengan harga
murah. Sebenarnya pembicaraan menyinggung topik macam-macam termasuk tamu yang tidak sopan, orang datang cari bantuan uang, dan anak-anak anjing yang siap diambil oleh yang mau memintanya. Tetapi kesimpulannya justru "Membuat Kaos". Mungkin itulah omongan model kaum tua ha ha ha ......

0 comments:

Post a Comment