Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, May 10, 2013



MENGANTAR TAMU

Hari ini, Sabtu 11 Mei 2013, ada tamu menginap di Domus Pacis. Beliau adalah tamu Rama Agoeng yang datang dari Serang, Jawa Barat, dan akan ikut Misa Hari Komsos Sedunia di Domus Pacis. Tamu itu ingin mengunjungi Museum Misi Muntilan Pusat Animasi Misioner (MMM PAM). Sebenarnya yang diinginkan untuk mengantar adalah semua rama Domus. Akan tetapi, karena Rama Agoeng dan staf harus standby persiapan acara misa, yang mengantar adalah Rama Yadi, Rama Harto, Rama Tri Wahyono, dan Rama Bambang serta seorang pramurukti dan tentu saja Ibu Rini, seorang relawati Domus, untuk menjadi sopir.

Jam 08.00 pagi semua berangkat dari Domus menuju Muntilan. Perjalanan santai tidak tergesa-gesa dan jam 09.30 baru sampai MMM PAM karena kebetulan lalu lintas perjalanan juga padat. Rama Yadi dan Rama Bambang harus hati-hati naik tangga dengan krug masuk gedung Museum. Rama Tri Wahyono juga harus pelan-pelan dituntun oleh salah satu staf Museum. Sementara itu Rama Harto dengan kursi rodanya didorong naik lewat jalan halus. Ini semua baru masuk sampai ruang tingkat bawah. Karena barang-barang koleksi ada di ruang tingkat atas atau tingkat dua, maka mereka harus naik lewat tangga yang cukup banyak dan panjang. Semua dibantu naik kecuali Rama Bambang yang menyiapkan snak bersama salah satu staf Museum. Mas Sena dari Museum memandu rombongan dari Domus mendalami Sejarah Karya Misi Keuskupan Agung Semarang dengan berceritera berdasarkan barang koleksi yang dipresentasikan. Ketika rehat dengan menikmati snak, para anggota rombongan tampak gembira dan dapat omong-omong sambil berkelakar dengan Raama Nur Widi pimpinan Museum.

Jam 10.45 rombongan meninggalkan Muntilan lewat Turi menuju Pakem untuk makan siang. Mungkin karena capek, kecuali Rama Harto dan Rama Bambang serta sopir, semua penumpang tertidur. Sesampai di restoran Mr. Blangkon, Pakem, semua masuk dan memesan makan dan minum sesuai pilihan masing-masing. Paling tidak bagi para rama makan siang ini menjadi peristiwa istimewa yang tidak biasa muncul dalam santapan rutin di Domus. Hal ini diungkap dalam omong-omong antar para rama dalam nuansa kelakar penuh canda tawa. Ternyata sang tamu pergi ke kasa untuk membayar santapan ini. Perjalanan pulang menuju Domus penuh suasana segar meneruskan canda tawa di restoran. Hari ini beberapa Rama Domus tampaknya mengantar tamu, tetapi senyatanya juga menikmati rekreasi khusus. 

0 comments:

Post a Comment