Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, May 4, 2013

RAMA TRI KASIH INFO

Tadi malam, Sabtu 4 Mei 2013 sekitar jam 22.00, saya mau masuk kamar sepulang mengganti Rama Yadi memimpin misa di Kleben, Paroki Klepu. Tiba-tiba ada suara pintu terbuka dari kamar Rama Tri Wahyono. Ternyata Rama Tri keluar berjalan melewati depan kamar Rama Harto. Saya mengira beliau akan menemui Mas Kris, pramurukti yang tidur di Domus Pacis. Ternyata Rama Tri menghampiri saya. Dengan agak kesulitan beliau mengatakan "Ma .... u ana bruder. Seeee ..... seeee ..... sesuk areeeeep  .... maaaamerke haaaaa ..... hasil kaaar .... karyane anak-anake" (Tadi ada seorang bruder datang. Besok akan memamerkan hasil karya anak-anaknya). Hampir saja saya menjelaskan bahwa itu adalah bruder dari Purworeja. Dia ingin menumpang pameran hasil karya anak-anak asrama panti asuhannya besok dalam kesempatan ada Novena Ekaristi Seminar tahap III Minggu 5 Mei di Domus. Bu Madi, salah satu pengurus Rumah Tangga Pastoran Pringwulung, telah SMS saya ketika saya ada dalam perjalanan pulang dari Kleben ke Domus Pacis. Tetapi saya diam saja mendengarkan apa lagi yang akan diucapkan oleh Rama Tri. Saya tidak akan mengatakan bahwa saya sudah tahu. Saya bahkan memanfaatkan momen ini sebagai saat memberikan kesempatan Rama Tri berbicara menyampaikan informasi.

Karena akibat stroke kedua Rama Tri tidak dapat berbicara dengan lancar. Banyak hal yang mungkin sudah ada dibenaknya sulit muncul menjadi kata-kata. Pada malam itu beliau memberikan penjelasan bahwa bruder tadi datang diantar seorang ibu. Kata Rama Tri bruder itu menginap di Pastoran Pringwulung (nah, informasi menginap ini saya belum tahu). Ketika beliau kesulitan menyebut nama ibu yang mengantar, saya setengah bertanya mengucapkan "Bu Madi" dan Rama Tri berkata "Hooh" (Iya). Akhirnya beliau bertanya "Isa ora?" (Bisa diterima tidak?). Saya menjawab "Ditampa wae asal nggawa fasilitas dhewe. Awake dhewe ora nyediani" (Diterima saja asal dengan fasilitas sendiri. Kita tidak menyediakan). Rama Tri tampak gembira dan kembali ke kamarnya.  * Rama Bambang

0 comments:

Post a Comment