Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, May 18, 2013

DOMUS DI PAGI HARI

Dulu, Domus Pacis di pagi hari terasa amat lengang. Suara serangga dinihari hanya menambah suburnya rasa sepi. Sepiiiiii ..... Paling-paling ada bunyi burung perkutut peninggalan almarhum Rama Sutowibowo. Tetapi karena karyawan kerap lupa meletakkan sarang agar kena matahari pagi, burung-burung perkutut itu kerap seakan membeku dan tak mampu bersuara. 

Kini, sejak pagi sekitar jam 02.25 hingga jam 06.30 Domus Pacis terasa dihias oleh keindahan ekologis. Burung perkutut tetap melambungkan pujian karena hidupnya terurus dan terjamin. Rasa-rasanya Domus menjadi indah meriah tetapi tetap membuat hati tenang-riang. Biasanya dimulai dengan suara kokok ayam jantan dari kampung seberang Sungai Gajah Wong. Suara sayup-sayup itu ternyata menjadi semacam kontak HP alami bagi ayam-ayam Domus yang banyak didatangkan sejak permulaan tahun 2013. Suara sayup ayam luar Domus terasa seperti aba-aba dirigen paduan suara mistik bagi kor pagi Domus Pacis. Ada suara bergantian antara bariton jago (ayam jantan) wareng yang disahut nyanyian alto jago kate. Lengkingan jago serema memamerkan suara soprannya yang disusul dengan getar bas si ayam ketawa. Suara sahut-menyahut itu diiringi doa litani burung-burung perkutut. Ketika fajar merekah sekitar jam 06.00 pagi suara-suara itu menjadi paduan yang amat meriah yang tetap tak mengganggu keheningan. Tetapi, kalau ingat ayam-ayam, hati pun tidak hanya disemarakkan dengan ayam-ayam hias yang ada di dalam gedung induk Domus Pacis. Ada juga ayam-ayam kampung di luar gedung tepatnya di bawah sebelah barat kamar makan dan kamar-kamar Rama Harto dan Rama Bambang. Hati Rama Bambang tadi malam seperti mau bersorak-sorai ketika dalam makan malam Rama Harto berkata "Ayame kampung pun ngendhog sanga" (Ayam kampung sudah bertelur sembilan).

0 comments:

Post a Comment