Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, May 22, 2013

Sabda Hidup
Jumat, 23 Mei 2013
Yohana Antida Thouret
Warna Liturgi Hijau
Bacaan
Sir. 5:1-8; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Mrk. 9:41-50

Bacaan Injil Mrk. 9:41-50
41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." 42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; 44 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) 45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; 46 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) 47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, 48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. 49 Karena setiap orang akan digarami dengan api. 50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Renungan
Saya tertarik pada pada kata-kata Yesus, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya" (Mrk 9:41). Kalimat ini menarik karena kurasakan banyak pertolongan yang kudapat dalam hidup ini. Memang ada aja orang yang kurang baik, tetapi lebih banyak orang yang baik yang siap sedia memberikan pertolongan. Dalam aneka kesempatan pertolongan itu hadir. Suatu kali kala aku berada di tempat asing dan tidak membawa uang yang berlaku di tempat itu ada orang yang memberikan recehannya sehingga aku bisa pergi ke tempat penukar uang. Ketika mobil yang kukendarai bersama teman-teman terperosok di lumpur, ada orang yang merelakan truknya untuk menarik mobil kami.
Tangan dan kaki diciptakan Tuhan dan menyatu dengan tubuh kita bukan sekedar untuk menopang kemampuan diri kita sendiri, tetapi juga untuk menolong mereka yang membutuhkan. Tangan dan kaki kita diciptakan agar kita mudah tergerak menolong, menunjukkan dan menuju pada arah yang benar bukan menyesatkan. Maka dengan tegas kalau hal tersebut menyesatkan lebih baik dipenggal.
Pertolongan yang diberikan tidak akan pernah lepas dari catatan Tuhan. Pertolongan yang tulus pada mereka yang percaya padaNya menghadirkan banyak berkat, karena Tuhan Yesus sendiri berkenan dan akan memberikan upahnya. Maka marilah kita gunakan tangan, kaki dan mata sebagai tanda berkat Tuhan bukan alat sesat.

Kontemplasi
Pejamkan sejenak matamu. Ingatlah orang-orang yang telah menolongmu. Sampaikan ingatanmu ini kepada Tuhan. Percayakan pada Tuhan yang akan memberikan upahnya pada mereka, terutama mereka yang mungkin tidak bisa kautemui lagi.

Refleksi
Apa yang membuatmu gagal dan atau berhasil?

Doa
Yesus, sudilah Engkau memberkati dan memberi upah pada  semua orang yang pernah menolongku. Amin.

Perutusan
Aku akan menggunakan mata, tangan dan kakiku untuk menghadirkan keselamatan.

0 comments:

Post a Comment