Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, May 21, 2013

DIANTAR TRITUNGGAL

Kemarin, Selasa 21 Mei 2013, adalah hari kontrol kesehatan untuk Rama Bambang. Jam 05.00 pagi dia sudah berada di Rumah Sakit Panti Rapih. Tentu saja dengan bermotor begitu tiba di tempat parkir mobil dokter, Rama Bambang menuju galeri reception rumah sakit berjalan dengan krug untuk mengambil satu kursi roda. Krug dititipkan ke satpam. Rama menuju ruang laboratorium di lantai 2 berkursi roda naik dengan lift. Kontrol kesehatan yang dulu terjadi sebulan sekali, untuk tahun 2013 ini menjadi dua bulan sekali sesuai dengan perintah Dr. Suharnadi sebagai dokter pribadi Rama Bambang. Hari itu yang diperiksa dalam laboratorium adalah Ureum, Creatinin, Asam Urat, Glukosa Darah Puasa, dan Glukosa Darah 2 jam sesudah makan pagi. Karena jam 06.00 dia sudah menyelesaikan makan soto di pinggir jalan, maka jam 08.00 Rama Bambang kembali ke laboratorium Panti Rapih untuk kembali periksa darah lewat darah dan air kencing seperti ketika puasa. Hasil laboratorium, yang sebetulnya selesai sekitar jam 09.30, diambil sore hari sambil ketemu dokter.

Bagi Rama Bambang acara rutin periksa dokter itu sebenarnya juga disertai acara mengucapkan refren kata-kata "Diantar Tritunggal" atau dengan bahasa Jawa "Dipun teraken Hyang Triniji". Kata-kata itu muncul beberapa kali bila ke Panti Rapih untuk menjawab pertanyaan "Rama piyambakan punapa wonten ingkang ndherekaken?" (Rama sendiri atau diantar?). Pertanyaan itu selalu dijawabnya dengan kata-kata "Dipun teraken" (Diantar). "Siapa yang mengantar?" Rama menjawab "Hyang Triniji" (Tritunggal). Kalau orang bertanya "Hyang Triniji?" Rama meneruskan "Inggih, Gusti Allah" (Ya, diantar Tuhan Allah). Orang-orang yang tidak mengenal harian Rama Bambang akan tertawa biasanya sambil berkomentar "Nggih mesthi ta. Gusti tansah njangkung" (Ya jelas pasti. Tuhan selalu menyertai). Tetapi yang tahu harian rama Bambang, termasuk beberapa perawat dan petugas Panti Rapih, hanya tertawa dan ada yang terbahak-bahak. Bahkan ada yang bilang "Ngenteni neng parkiran dokter ta?" (Dia menanti di tempat parkir mobil dokter ta?). Kebetulan pagi itu, sekitar jam 08.30, dokter Broto dilihat satpam dari jauh sedang mengamati motor Rama Bambang. "Kula kinten asli gaweyan pabrik, je" (Saya kira asli buatan pabrik) komentar dokter Broto untuk motor roda 3 yang oleh Rama Bambang diberi nama Hyang Triniji (Tritunggal).

0 comments:

Post a Comment